TINTAKALTIM.COM-Dia adalah Renhard Ronald! Insan perhubungan yang menjabat Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim. Dalam menjalankan tugas, dan dengan stafnya sering muncul persepsi Renhard selalu memberi semangat.

Dalam teori kepemimpinan, saya menyebutnya ia sosok yang perfeksionis alias melakukan sesuau dengan sempurna dalam pekerjaan bahkan secara personality pun ia dikenal smart. Justru, saya menyebutnya figur ‘kamus perhubungan berjalan’ karena regulasi kaitan sisi transportasi selalu dipahami dan dikaitkan dengan tata aturan perundang-undangan dan expert.

Itu juga yang diperlihatkan ketika ia sebagai inspektur upacara pada apel pada Senin (14/4/2025) di halaman Terminal Tipe A Batu Ampar. Renhard banyak memberi wejangan atau petunjuk yang penekanannya pada sisi semangat serta mendorong agar stafnya di BPTD Kaltim memiliki semangat juang (fighting spirit) tinggi dalam menjalankan tugas-tugas keseharian.

Itu disampaikan, karena Renhard dan tim harus bekerja pada standar efesiensi yang jadi kebijakan negara. Sebab, BPTD Kaltim yang masuk dalam lingkup kementerian perhubungan (kemenhub) juga harus melakukan efesiensi anggaran. Karena, anggaran mengalami pemotongan sebesar 43,6 persen atau sekitar Rp13,7 triliun dari pagu awal senilai Rp31,4 triliun.

Saat upacara, tim UPPKB atau Jembatan Timbang Samboja pimpinan pengawas satuan pelayanan (wasatpel) Sulis Setiawan mendapat tugas mempersiapkan upacara. Komandannya Sarjito.
Semua berjalan lancar, dan hari itu agak spesial bagi jajaran BPTD Kaltim karena baru selesai menjalankan tugas mengawal posko angkutan lebaran (angleb) terpadu 2025 yang mengusung tema Mudik Tenang Menyenangkan.

Apresiasi besar diberikan Renhard kepada stafnya. Karena, sudah bertugas selama 22 hari dan berakhir pada 11 April 2025 secara rolling dan dibagi group.

Termasuk juga di Pelabuhan Kariangau yang dipimpin wasatpel Carlos Makin dan terlihat paling sibuk untuk mempersiapkan pelayanan penumpang baik yang ke PPU, Mamuju (Sulbar) maupun Palu (Sulteng). Bahkan, Renhard pun melakukan monitoring.
“Terimakasih kepada seluruh pegawai yang bertugas pada posko Angleb Terpadu. Semoga, semua menjadi berkah. Sejumlah kekurangan dijadikan bahan evaluasi. Tetapi, semangat kalian luar biasa selama bertugas,” kata Renhard.
WBK DAN WBBM
Renhard tak hanya bicara efisiensi. Ia juga menekankan pentingnya seluruh pegawai bekerja keras untuk mencapai prestasi gemilang. Misalnya, saja bagaimana salahsatu satuan pelayanan (satpel) bisa meraih Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Karena, itu bagian dari reformasi birokrasi. Jika itu tercapai, maka penghargaan diberikan kepada BPTD Kaltim.

“Itu wujud pemerintahan yang bersih dan akuntabel serta pelayanan publik yang prima dan jadi zona integritas meraih WBK dan WBBM,” kata Renhard.
Kendati dalam suasana upacara, Renhard dan para kepala seksi (kasi) seperti Kepala Seksi Lalu Lintas Bagus Panuntun Kuncoro Edi dan wasatpel yakni Sulis Setiawan (UPPKB Samboja), Soleh Putra Nugraha (UPPKB Paser), Yunita (Terminal Samarinda Seberang), Heriyawan (Terminal Batu Ampar) saling menyampaikan kata maaf. Bagi Renhard, itu adalah lembaran baru karena manusia dalam bekerja selama setahun tak luput dari kesalahan.

Renhard juga menyinggung kaitan bus listrik. Kendati efisiensi, ia tetap optimistis bus listrik itu dioperasikan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) yang ujicobanya dilakukan dari Balikpapan dan Samarinda.
“Ini wujud komitmen pelayanan kepada masyarakat yang akan ke IKN. Sehingga, bus listrik harus direalisasikan,” kata Renhard.
PERSIAPAN
Tapi, sosok Renhard dikenal sangat well prepared atau sangat memperhatikan detail persiapan. Seperti apel pada Senin (14/4), ia sampai menyinggung masing-masing komandan pleton (danton) di barisan. Karena, danton harus yang perwira dalam struktur jabatan di kemenhub.

Hanya, Renhard bisa ‘berbaur’ dan justru mengajak stafnya untuk sama-sama bergabung dengan gaya lesehan. “Ayo semua maju ke depan. Bagian depan kosong diisi dulu. Nggak perlu sungkan. Karena, ini kebersamaan antara pimpinan dan staf,” pintanya yang langsung melakukan announcer memanggil stafnya usai bubaran apel dan menikmati sajian makanan dalam rangkaian halal bihalal.

Renhard dan stafnya di akhir acara halal bihalal itu menikmati sajian sederhana. Tetapi, kebersamaannya terlihat. Sampai-sampai ia ‘memikirkan’ penjahit dari konveksi yang sedang mengukur seragam pegawai untuk makan.
“Coba suruh ikut bergabung dan makan penjahit itu. Supaya ada nilai kebersamaannya,” katanya meminta kepada salahsatu stafnya.

Akhirnya, dengan gaya lesehan Renhard menikmati lontong sayur, buras bersama lainnya. Dan, ia pun sempat meminta stafnya yang diwakili Lingga Megantara dan Arifa untuk ikut bicara di forum itu sebagai wujud ungkapan di suasana halal bihalal dan bagian dari komunikasi dua arah (two way traffic communication).
Tetapi, di sisi lain stafnya bikin guyonan: “Pokoknya maaf lahir batin. 0-0 ya. Lebaran tanpa kata maaf bagaikan makan tanpa buras dan lontong sayur. Eh disiapkan Pak Kabalai”. Akhirnya Pak Kabalai harus memberi pesan ‘THR’ (Tabah Hadapi Rintangan). Semangat! (gt)