TINTAKALTIM.COM-Untuk memastikan kondisi distribusi air ke masyarakat, anggota dewan pengawas (Dewas) Perumda Tirta Manuntung (PDAM) Balikpapan Adi Supriadi melakukan monitoring ke dua Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) masing-masing di kilometer 8 dan kilometer 12.
Monitoring itu, bagian dari upaya untuk melihat kinerja dua IPAM yang memasok air untuk masyarakat. Termasuk, penggunaan bahan kimia maupun penurunan konsentrasi warna serta perbaikan pH untuk menuju air bersih.

“Kami ingin memastikan saja distribusi dan produksi air PDAM. Tentu harus memenuhi unsure 3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas). Tetapi, kuantitas dan kontinuitas juga tergantung dari debit air baku yang ada,” kata Adi Supriadi yang saat meninjau didampingi Direktur Umum (Dirum) PDAM Nour Hidayah (Nunu) dan Kepala Bagian SDM Nur Hasramdani SE
Menurut Adi, pengembangan jaringan harus dilakukan. Termasuk juga melihat bagaimana kondisi air baku. “Kita masih terus berpikir mencarikan solusi untuk penambahan debit air. Karena, Kota Balikpapan itu tidak ada sungai,” ujarnya.

Disebutkan Adi, kinerja direksi PDAM sejauh ini sudah baik. Justru, ia mendukung kebijakan kaitan program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di tahun 2022 sebanyak 1.500 pelanggan dapat direalisasi dan sudah diverifikasi BPKP.

“Kita akan terus mendengar komplain dari masyarakat. Juga tidak tinggal diam, akan selalu mencari solusi maksimal. Memang, diperlukan sinergi dengan sejumlah pihak agar dapat dipetakan sejumlah masalah teknis yang muncul,” ungkapnya.
Dalam kunjungan di dua IPAM itu, Adi Supriadi juga melihat langsung bagaimana proses Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dilakukan di PDAM. “Semua berjalan sesuai regulasi. Tetapi, konsentrasi kita selain K3 juga distribusi dan produksi air bersih ke pelanggan,” pungkas Adi. (gt)