TINTAKALTIM.COM-Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kaltim Dr Muiz Thohir ST MT turun tangan ingin melakukan koordinasi untuk mengatasi antrean Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis solar di SPBU KM 15 Jalan Soekarno Hatta.
Itu dilakukan dengan datang ke kantor PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Balikpapan di kawasan Jalan Minyak. Tujuannya merespons kalangan sopir yang sempat melakukan demo di Terminal Tipe A Batu Ampar , Rabu (18/10/2023)
“Kami hanya ingin koordinasi atas keluhan para driver yang sempat mogok di Terminal Batu Ampar. Tentu, sebagai kepanjangan tangan Kemenhub di Kaltim, kami ingin hadir sama-sama menyelesaikan. Sebab, dampaknya juga ke transportasi penumpang,” kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim Dr Muiz Thohir ST MT di Kantor PT Pertamina (Persero) Patra Niaga Marketing Operation Region (MOR) VI Balikpapan, Senin (23/10/2023)
Muiz didampingi Pengawas Terminal Tipe A Batu Ampar Bailikpapan Sulis Setyawan S Kom diterima Senior Supervisor Communication & Relations Pertamina MOR VI, Ispiani Abbas yang menjelaskan, seluruh pimpinan sedang melakukan meeting dengan direksi Pertamina pusat.
“Pak Arya Yusa Dwicandra (Area Manager Communications Relations PT Pertamina Patra Niaga) seyogyanya ingin menemui bapak-bapak sekalian tapi harus stay sebab tak bisa ditinggal karena sedang meeting,” kata Ispiani Abbas.
Menurut Muiz, pihaknya ingin koordinasi dan mendapatkan informasi kaitan SPBU KM 15 yang antreannya panjang dan sejumlah sopir kesulitan solar. Sebab, mereka harus mengikuti antrean bersama truk dan minibus travel.
“Di Terminal Batu Ampar itu melayani bus-bus untuk Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang menuju Kota Banjarmasin. Tetapi, ini yang bus-bus AKDP. Mohon informasinya bagaimana kondisi SPBU Km 15 itu,” kata Muiz kepada Inspiani Abbas.
Koordinasi pihak BPTD Kaltim yang dipimpin Muiz Thohir itu, direspons positif. “Kami nanti akan memberi jawaban. Bisa manajer retail BBM Pertamina yang akan berkoordinasi. Jika nanti diperlukan pertemuan, maka akan diatur jadwalnya,” kata Ispiani Abbas.
Seperti diketahui, sekitar 28 sopir bus Balikpapan mogok kerja. Kontan saja, Terminal Batu Ampar sempat lumpuh karena penumpang tidak terangkut. Mogok mereka dipimpin Mardin selaku koordinator lapangan.
Menurut Mardin, sebelumnya pengisian solar itu lancar saja. Bus datang langsung isi. Tapi, sekarang harus antre sekitar 5-6 jam. “Kita ini bus-bus melayani penumpang ke Samarinda dan daerah lainnya. Makanya, harus mendapat skala prioritas. Kalau minibus kan bisa diisi di SPBU yang lainnya. “Kami mogok untuk diperhatikan pemerintah dan institusi lainnya. Sebab, ini masalah subsidi BBM jenis solar,” ungkap Mardin.
Saat mogok, seluruh sopir diterima Sulis Setyawan. Bahkan, Sulis meminta agar sopir bus mengangkut penumpang yang sempat terlantar di Terminal Batu Ampar. “Silakan bapak-bapak angkut dulu penumpangnya. Sambil kami juga mencarikan solusi,” ujar Sulis.
Karena kata Sulis, penumpang di Terminal Batu Ampar tidak boleh terlantar. Sebab, ada yang menunggu bus mulai pukul 07.00 Wita tetapi pukul 11.00 Wita baru ada busnya
Sulis lalu bergerak. Mendatangi Dishub Balikpapan dan Satlantas Polres Balikpapan untuk koordinasi mencarikan solusi agar SPBU Km 15 biasa diatasi sesuai keinginan sopir saat melakukan protes di Terminal Batu Ampar.
Menurut Muiz, pihaknya juga menunggu informasi dari pihak PT Pertamina MOR VI. “Prinsipnya, kami tidak tinggal diam. Sudah bergerak ikut mencarikan solusi. Semoga solusinya segera didapatkan khususnya oleh PT Pertamina yang memiliki domain kaitan SPBU di KM 15,” kata Muiz. (gt)