TINTAKALTIM.COM-Ketua Komisi III Bidang Pembangunan DPRD Balikpapan H Alwi Alqadri meminta kepada warga untuk proaktif menanyakan infrastruktur di lingkungannya, jika belum direalisasikan. Catatannya, sudah masuk dalam agenda perbaikan lewat prosedur yang sudah ditetapkan pemerintah melalui anggota DPRD.

Penegasan Alwi itu, agar dirinya bisa melakukan evaluasi dan menindkalanjuti jika ada aspirasi yang tersendat atau tidak berjalan. Dan itu mengemuka pada acara reses masa sidang III yang digelar Alwi Alqadri, Senin (23/10/2023) di halaman Kelurahan Margasari Balikpapan Barat.

“Jadi tanyakan saja bapak-ibu kepada saya. Silakan di-WhatsApp (WA) atau call. Insya Allah jika tidak ada kegiatan saya jawab. Intinya untuk perbaikan infrastruktur di lingkungan Balikpapan Barat jangan sampai ada kendala,” kata Alwi menjawab pertanyaan warga kaitan belum dikerjakannya sarana semenisasi karena sang kontraktor minta lokasinya dipindah ke tempat lain.

Warga itu Dini, tinggal di RT 39 Kelurahan Baru Ulu. Alwi sudah merealisasikan pokok-pokok pikiran (pokir) berupa semenisasi lingkungan sekitar. Hanya, saat dilakukan pengukuran, kontraktor usul pindah ke tempat lain karena lokasinya dianggap kurang flat atau topografinya berbukit.

Menurut Alwi, nanti ia akan mengevaluasi kontraktor. Dan itu harus tetap lokasinya tak boleh dipindah. Karena, tujuan pokir itu memperbaiki yang memang rusak. “Saya nanti turun tangan menyelesaikan,” kata Alwi disambut applaus peserta reses yang didominasi peserta ibu-ibu itu.
SARANA RSJ
Reses itu juga ada usul mengemuka yakni pembangunan Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Itu disampaikan H Abdul Sani, Ketua RT 06. Alasannya, di Balikpapan Barat ada Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK). Sebab, mereka juga manusia yang harus mendapat pertolongan.

Ustaz Sani juga mengusulkan adanya tempat di Balikpapan Barat yang representatif untuk space-nya dibuat semacam Convention Hall yang mini tetapi ada fasilitas Air Condition (AC). Sehingga, warga jika menggunakan bisa nyaman.

“Kaitan ODMK itu penting Pak Alwi. Termasuk kita harus punya ruang pertemuan yang memadai dan layak,” kata Ustaz Sani.
Dalam hal itu, Alwi membenarkan bahwa di sekitar Balikpapan Barat misalnya saja kawasan Batu Arang, ada orang yang masuk ODMK atau gangguan jiwa. Tetapi, ia juga harus koordinasi dengan orangtua mereka sehingga ke depan dapat dialihkan ke RSJ.

“Kaitan RSJ ini saya sangat apresiasi. Memang diperlukan, tak harus ke Samarinda. Semoga ini bisa jadi bahan rapat kami di DPRD,” ujar Alwi asal Fraksi Partai Golkar dan incumbent yang mencalonkan lagi jadi anggota DPRD di daerah pemilihan (dapil) Balikpapan Barat ini.
Hanya menurut Alwi, kaitan convention hall ada problem besar jika di Balikpapan Barat yakni kekurangan lahan. Sehingga, caranya melakukan modifikasi tempat-tempat yang sekiranya bisa dilakukan. “Mungkin Gazebo bisa. Hanya itu kan pernah dibiayai APBN. Nanti kita upayakan bagaimana polanya,” kata Alwi.

Usulan lainnya dari warga adalah, meminta agar tarif penggunaan gazebo di Margasari untuk kepentingan warga diturunkan jadi 50 persen. Dan uang hasil itu sejauh ini pengelolaannya bagaimana, sehingga diperlukan transparansi kaitan keuangan.
“Jangan terlalu mahal sewanya lah. Sebab, untuk kepentingan warga juga,” kata Muhammadin dari RT 29.
Dalam kaitan pengelolaan Gazebo itu, Camat Balikpapan Barat Arif Fadillah juga tidak mengetahuinya. Karena, bukan dikelola pemerintah. Dan menurut Alwi, nanti dikomunikasikan untuk dicarikan solusi. “Untuk semua itu, nanti kami fasilitasi bersama masyarakat. Sehingga, semuanya dapat berjalan lancar,” ujarnya.
KETUA DPRD
Sementara itu, apresiasi warga disampaikan Ketua RT 39 Kelurahan Margomulyo Neneng Julaiha (Ipon). Ia berterimakasih aspirasi warganya sudah dipenuhi Alwi Alqadrie. Jalan jadi mulus dan warganya pun senang.
“Warga sangat berterimakasih. Semoga ini jadi amal baik Pak Alwi. Dan kita doakan jadi Ketua DPRD Balikpapan hasil Pemilu 2024,” kata Ipon disambut tepuk tangan riuh peserta reses lainnya.

Yang sempat membuat suasana riuh, adanya pertanyaan dari warga bernama Puji Hartini. Ia menanyakan lahan longsor yang belum dapat dikerjakan. Material dikirim tetapi, ongkos tukangnya mahal. “Saya ini hidup hanya bersama anak saya. Tak mungkin lah membiayai tukang Pak Alwi. Mohon solusinya,” ungkap Puji.
Alwi lalu membuat joke atau lelucon. “Sebenarnya solusinya hanya satu dan itu pasti selesai. Ibu Puji kawin lagi,” kelakar Alwi disambut gelak tawa hadirin. Tapi, Alwi juga berniat untuk menyelesaikan persoalan longsor itu agar bisa diatasi.
PASAR PANDANSARI
Reses yang berjalan sangat produktif itu, ternyata dimanfaatkan warga sangat maksimal. Ada pula yang usul agar jalan di sekitar Pasar Pandansari bisa diperbaiki. Agar pedagang bisa nyaman dan warga jika berbelanja di pasar enak. “Tolong diperbaiki jalan yang rusak sekian lama di sekitar Pasar Pandansari itu. Sebab, itu sangat mengganggu aktivitas. Jika hujan jalannya jadi becek,” ujar Fatimah dari RT 27.
Menurut Alwi, sejauh ini tidak ada pengajuan berupa proposal untuk perbaikan jalan itu. Sehingga, sulit untuk direalisasikan dan dibahas di DPRD. “Tolong Ketua RT-nya Ibu Rosa mengajukan proposal,” pinta Alwi.
Sedang usulan Parman dari RT 52 pun mengemuka. Ia meminta agar di kawasan Balikpapan Barat wisata mangrove dikelola maksimal. Sebab, akan terlihat cantik dan menjadi eko wisata dan wisata edukasi.

Mengenai hal ini, Alwi Alqadrie berjanji untuk membahas dan syukur-syukur dapat dialokasikan anggarannya pada APBD-Perubahan. “Jika tidak memungkinkan bisa di tahun 2024. Doakan saya jadi ketua DPRD. Jadi biar cepat aspirasi itu direalisasikan,” kelakar Alwi disambut ungkapan amin dari hadirin.
Di bagian akhir, Alwi Alqadrie juga mengucapkan terimakasih kepada unsur dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang sudah menjaga Balikpapan Barat kaitan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Dan, ia meminta warga terus bersaudara dan bersatu apalagi menjelang Pemilu 2024.
Tapi, Alwi juga dibuat pusing. Karena, ada usulan kaitan PDAM. “Pak tempat saya itu aneh. Bagian atas dan bawah airnya mengalir tetapi yang di tengah tidak. Ini bagaimana, agak tak masuk akal sih,” kata Ketua RT 11 Normiati.
Alwi senyum-senyum. “Bapak dan ibu, kalau soal PDAM ini memang saya sudah berjuang maksimal. Tapi masih pusing kepala. Sebab, ada yang selesai persoalannya tapi banyak yang tidak. Harusnya saya juga mengundang pihak PDAM di reses ini. Tetapi, nanti saya akan cek di lapangan dengan melibatkan unsur PDAM,” pungkas Alwi Alqadrie. (gt)