TINTAKALTIM.COM-Sensasi naik kereta cepat Whoosh, bukan hanya sekadar joke yang disampaikan Cak Lontong lewat stand up comedy-nya bahwa kecepatannya luar biasa dengan istilah ‘belum naik sudah turun’.

Joke itu menunjukkan super cepat kereta api Whoosh yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Karena, kecepatannya hingga 350 km/jam, Whoosh mempersingkat waktu tempuh dua kota sekitar 40-45 menit saja. Cocok untuk kalangan pebisnis dan mereka yang punya kesibukan seperti segera meeting dan lainnya.

Saya sebenarnya sempat ‘iri’ dengan cerita teman naik kereta api cepat Whoosh itu. Semula dari cerita Direktur Operasional Platinum Group H Soegianto. Sangat cepat katanya dan ia upload batas kecepatan maksimal tertera tulisan current speed 350 km/jam via sosmed.

Dari Jakarta saya bersama Ketua DPRD Balikpapan H Alwi Alqadrie dan pengurus RMC Andi Welly naik Whoosh itu ke Bandung termasuk asisten pribadi Alwi, Jusman. Ejekan berkali-kali dari Alwi. “Baru perdana toh naik Whoosh. Rasakan sensasinya,” katanya.

Naik dari Stasiun Halim, terus saya berkeliling. Sempat bertanya dalam hati, mengapa bernama Whoosh? Apakah karena kecepatannya super cepat sehingga Wusss. Ternyata, Whoosh itu akronim atau singkatan Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat.

Di Stasiun Halim fasilitasnya lengkap. Ada tangga eskalatornya dan sejumlah tenant. Suasananya seperti bandara internasional. Saya memegang tiket fisik sebelum masuk pintu keberangkatan. Tapi sempat sarapan di salahsatu tenant kuliner

Tiket fisik itu disiapkan asisten pribadi Alwi, Jusman yang cekatan. Tiketnya diberi ke masing-masing penumpang. Lalu tiketnya dimasukkan ke dalam slot masuk lalu keluar dan slot bagian atas dan tiket dipegang lagi
Di ruang tunggu (waiting room), saya melihat replika kereta Whoosh dipajang. Banyak yang mengabadikan video dan foto termasuk Andi Welly memvideokan. Dan di depan ada layar lebar menunjukkan jadwal keberangkatan. Jalur ke Bandung yang sesuai tiket saya adalah Stasiun Halim ke Tegalluar Summarecon tetapi harus berhenti sesaat di Stasiun Karawang dan Padalarang.

Dan boarding di stasiun kereta cepat ini harus masuk peron untuk pemeriksaan tiket. Penumpang harus berada di stasiun paling cepat 30 menit sebelum keberangkatan. Jika terlambat ditinggal dan tiket hangus

Sensasi naik moda Whoosh itu fakta. Bayangan saya begitu cepat ke Bandung. Terasa memang Whoosh berjalan dari kecepatan minimal 100-an km/jam, naik 200-an hingga 300-an yang saya cermati di slide current speed. Hanya, 347 km/jam dan tak mencapai maksimal 350 km/jam. Mungkin posisi itu dianggap sudah sangat laju.
Dari Halim, kami menikmati perjalanan. Di samping saya seat-nya ditempati Andi Welly. Ia mengabadikan lewat ponsel pemandangan luar kereta sawah menghijau. Tak pusing bahkan bisa mengabadikan video dari jendela.

“Cepatnya luar biasa. Cocok untuk mereka yang punya acara mendadak dan harus segera hadir di Bandung dari Jakarta,” ungkap Andi Welly.
Perjalanan 30 menit tiba di Stasiun Padalarang dan masih ada satu trip ke Stasiun Tegalluar Sumarecon. Dan kereta meluncur cepat jika dibandingkan kereta konvensional seperti Argo Parahayangan atau kendaraan pribadi.

Saya pernah ke Bandung menggunakan mobil pribadi lewat Tol Cipularang ditempuh sekitar 3 jam. Jika macet, maka estimasinya bisa ditempuh dengan 4 jam. Kalau pesawat hanya ditempuh 30 menit. Tetapi, proses menuju bandara dan boarding tentu juga perlu waktu tempuh.
Kereta cepat Whoosh punya varian tiket yakni first class, business class dan premium economy class. Tiket yang saya pegang business dengan konfigurasi kursi 2-2. Dan saya hitung ada 28 tempat duduk dalam satu rangkaian. Kursinya warna merah maron dan empuk. Saya duduk di seat 7C

Tiket yang saya pegang warna hijau tertera nama, seat dan harga tiketnya Rp450.000 dan jika premium hanya Rp150.000 dan first class Rp600.000. Enaknya, ada stop kontak alias colokan ponsel jika batre drop

Keretanya bersih, pelayannya pun ramah. Jika naik pesawat udara sang pilot sering menyebut flight attendant, nah saya mendengar di kereta Whoosh ini adalah train attendant (petugas pelayanan di kereta api) di dalamnya termasuk pramugari
Dan itulah pengalaman saya naik kereta cepat Whoosh dan rasa penasaran terbayarkan. Sayangnya, jalurnya hanya Jakarta-Bandung (PP). Kalau saja ada Jakarta-Surabaya, Jakarta-Jogyakarta tentu akan lebih menarik. Karena, naik kereta Whoosh tidak pernah terlambat sebab keretanya bilang: Whusssss nggak telat. Have a Nice Trip. (gt)