TINTAKALTIM.COM-Masjid Madinatul Iman Islamic Centre Balikpapan, tahun ini menyembelih 15 ekor sapi dan 1 ekor kambing. Penyembelihan dilakukan Senin (11/07/2022) sejak pukul 08.00 Wita hingga selesai oleh panitia quban.
“Kami minta proses pemotongan tertib. Karena, sarana dan prasana lengkap, sehingga bisa lebih mudah. Apalagi nanti proses merebahkan sapi menggunakan alat perebah, sehingga akan lebih praktis,” kata Ketua Masjid Islamic Centre Drs Syaiful Bahri saat rapat finaliasi panitia Idul Qurban, Jumat (8/07/2022) di ruang rapat masjid.
Rapat yang dibuka dan dipimpin Kepala Sekretariat Islamic Centre H Damuri SH itu, juga membahas proses pemotongan, pengulitan hingga distribusi daging kurban kepada masyarakat.
Menurut Syaiful, proses pemotongan harus menjaga kebersihan. Termasuk tidak boleh menggunakan kantong plastik (tas kresek sekali buang). “Ini sesuai edaran dari Pemkot Balipapan kaitan penyembelihan hewan kurban,” kata Syaiful yang menyebut di Islamic Centre menggunakan besek (wadah dari anyaman bambu).
Dikatakan Syaiful, Masjid Islamic Centre yang menggunakan alat perebah dan tempatnya lantai cor beton dan keramik yang unpolished (permukaan yang tak halus sehingga tak licin) ditambah pemotong (jagal) para tenaga skill, panitia diharap membantu maksimal. “Sesuai dengan tugas pokok fungsi (tupoksi) masing-masing, kita sukseskan dan lancarkan pemotongan hewan kurban hingga distribusinya,” kata Syaiful.
Selain itu, Syaiful meminta panitia harus dilengkapi tanda pengenal (id-card), sehingga yang bertugas khusus panitia. Sebab, biasanya proses pemotongan hewan kurban dijadikan tontonan yang dikhawatirkan bukan panitia juga ikut terlibat yang pada gilirannya bisa mengganggu aktivitas panitia.
“Kalau menonton boleh saja, termasuk keluarga yang ikut kurban (shohibul quban), sehingga acara yang digelar nanti dapat lebih rapi, cepat, aman dan mudah,” kata Syaiful yang menambahkan agar yang ikut berkurban diprioritaskan kaitan pembagian daging kurban.
SAPI SUMBANGAN
Sementara itu H Damuri menambahkan, dari 15 sapi itu ada yang dibeli panitia tetapi ada yang langsung dibawa peyumbang kurban dalam bentuk sapi. Untuk seekor sapi, panitia membeli seharga Rp20 juta. Tetapi, untuk tabungan kurban 1 ekor sapi iurannya Rp3 juta sehingga terkumpul Rp21 juta. “Yang Rp1 juta untuk akad upah penjagalan dan lainnya,” kata Damuri.
Bagi kelompok tabungan kurban (7 orang), menurut Damuri tak masalah. Tetapi, sumbangan dari Universal Techno ada yang uang cash Rp25 juta. Itu disiasati dengan membeli sapi ukuran besar Rp23 juta dan Rp2 juta untuk beaya pemotongan.
Menurut Damuri, tabungan quban dari mereka yang kurban terkumpul Rp151 juta dan belanja sapi kurban Rp143.800,000 sehingga sisanya Rp9.200.000 (tambahan Rp2 juta sisa dana Universal Techno) yang itu untuk upah penjagal, proses pengulitan dan lainnya.
“Karena sapinya 15 ekor, yang semula kita bagi untuk 1.000 kantong, kini ada penambahan menjadi 1.182 kantong. Nanti juga ada proposal yang masuk dari panti asuhan serta proses pembagiannya juga ke 17 RT lingkungan dekat masjid,” ungkap Damuri.
Damuri menjelaskan, sapi sumbangan terdiri dari Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME yang diserahkan Yayasan Rahmad Mas’ud Centre (RMC), Perusahaan Gas Negara (PGN), PDAM Balikpapan, Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) wilayah Balikpapan, PPU dan Paser serta Bank Kaltimtara Syariah dan Refinery Devolpment Master Plan (RDMP) Pertamina. “Jadi ada yang sumbang uang dan sapi. Tentu kami dari panitia qurban mengucapkan terimakasih dan semoga ibadah kurban itu diganti Allah dengan nilai ketaqwaan,” kata Damuri.
Damuri berharap, cuaca pemotongan hewan kurban di Islamic Centre pada 11 Juli 2022 mendatang bagus, sehingga bisa berjalan lancar. “Prinsipnya semua seksi atau bidang-bidang siap. Tinggal pelaksanaan di lapangan saja,” pungkas Damuri yang menambahkan 1 ekor kambing merupakan sumbangan dari seorang wanita yang datang ke masjid memberi dana Rp4 juta.
Sementara itu, KoordinatorSeksi Pemotongan H Makmur menyebutkan, pola distribusi nanti untuk yang berkurban (shohibul qurban), dibuatkan list, sehingga akan bisa terakomodir dengan maksimal. “Siapapun dari pihak keluarga yang mengambilkan silakan. Intinya ada yang mewakili dan terdaftar,” ujar Makmur.
Proses pemotongan hewan kurban di Islamic Centre diharapkan berjalan maksimal. Koordinasi antarpanitia secara informal dapat dilakukan usai salat Idul Adha di Islamic Centre. “Silakan jika ada yang ingin koordinasi usai salat Idul Adha,” ujar Damuri.
Petugas dan panitia dari pemotongan, pengulitan, pencincangan hingga penimbangan sampai packaging adalah: Drs Makmur Yanti (seksi pemotongan), H Hadi Suwito SPd MM, Imam syafei, H Sulich, Jamali, Subiyandono (pengulitan), HM Syukri SPD, H Yusriansyah, H Dudung Saripudin, Siswadi, Iskandar (pecincangan), Miftahul Ulum, Mis Asdiani, Erna, Ling Ling, Hj Sri Mulyati, Nur Arbain, Nony Isyah (penimbangan dan packaging). (gt)