TINTAKALTIM.COM-Kerja bhakti bukanlah harus dihindari. Sehingga, setiap ada aktivitas atas undangan ketua RT, banyak warga yang belum hadir dan memiliki kesadaran diri. Padahal, kerja bhakti sebagai salah satu gaya hidup ramah lingkungan dan merajut nilai pertemanan. Ya sekaligus silaturahmi. Seperti kerja bhakti massal (KBM) pada Minggu (9/02/2020) di RT 39 Kelurahan Margomulyo Balikpapan Barat.
KBM dalam rangkaian HUT Kota ke-123 ini, sehari sebelumnya sudah di-share ketua RT-nya Ny Neneng Julaiha yang biasa disapa ‘Mbak Ipon’. Karena, adanya edaran Walikota Balikpapan H Rizal Effendi dalam kaitan dirgahayu kota. Dalam undangan selain kerja bhakti, diimbau warga juga pasang bendera merah putih 3 hari dari tanggal 9 – 11 Februari 2020.

“Ayo bersihkan lingkungan rumah masing-masing dan fasilitas umum (fasum), juga pasang bendera ya,” imbau Ketua RT Ny Ipon. Ia memberi apresiasi bagi warga yang tidak berkumpul pada pool khusus di lapangan, sebab sudah membersihkan depan rumahnya serta lingkungan sekitarnya.
Tapi, ketua RT tetap membuat absen kerja bhakti. Itu biasa dilakukan setiap ada jadwal kerja bhakti. “Hanya yang hadir belum secara keseluruhan. Tetap dimbau terus, agar di waktu-waktu mendatang ikut hadir. Tentu nggak elok toh, bertahun-tahun tinggal di lingkungan, ada kerja bhakti belum bergabung. Jika sibuk, kita bisa maklumi hanya kerja bhakti itu juga tidak lama dan penting untuk diikuti,” imbau Ipon agar warga lainnya dapat bersama-sama berbaur di waktu mendatang.
BERSIHKAN LINGKUNGAN
Dari pantauan media ini, warga sejak pukul 07.00 Wita sudah berbaur. Hanya ada juga yang pukul 08.00 Wita, sebab mereka masih ada aktivitas jalan kaki yang dilakukan komunitas pejalan kaki BTN (Kaki BTN). Peralatan cangkul, sapu, gerobak telah disiapkan. Terlihat, ketua RT memimpin kerja bhakti tersebut. Termasuk di ‘RT tetangga’ yakni RT 38.
Mereka membersihkan lingkungan, ada yang menyapu sampai memotong rumput dengan alat pemotong. Terlihat, Ketua Kaki BTN H Sukamto dan Ketua Masjid Asyifa H Rahmadi sudah bekerja menyapu jalan, membersihkan kotoran. Tak lama, warga lainnya bergabung untuk sama-sama bekerja.
Sekretaris kelurahan (seklur) H Abdurachman pun ikut memantau. Bersama warga sempat bercerita. “Selamat kerja bhakti ya pak, terus jaga lingkungan kita bersih,” ujar Abdurachman, yang biasa juga jadi jamaah di Masjid Asyifa lingkungan BTN Gunung IV.

Ia sempat mengamati absen warga yang hadir. “Belum semua yang hadir ya. Semoga terus diajak, dan digugah kesadarannya, sebab kerja bhakti itu kan sejatinya kumpul-kumpul untuk bersilaturahmi. Bahkan, bisa saling bercanda antartetangga, selain menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat,” ujar Seklur.
Canda itu pun terjadi. Tak melulu full kerja bhakti. Sebab, lingkungan sudah bersih. Kotoran diangkut menggunakan kendaraan ke suatu tempat. Ada mantan ketua RT, Samuel. Biasa, jika sosok bapak ini hadir selalu membuat joke-joke yang bernada humor, tapi khusus usia 18 plus. “Wah Pak Samuel jagonya kalau cerita iseng dan dewasa. Meski saru tapi lucu,” kata Mas Yoni, warga yang selalu aktif kerja bhakti.
MAHASISWA BERBAUR
Ada pemandangan beda. KBM kali ini melibatkan puluhan mahasiswa. Mereka dari Universitas Balikpapan (Uniba) yang sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Kelurahan Margomulyo. Mereka terdiri dari ragam fakultas dan selama sebulan melibatkan diri dalam berbagai aktivitas masyarakat secara mandiri.

Kehadiran mahasiwa membuat ‘ringan’ bapak-bapak BTN. Sebab, pekerjaan sebagian dibantu mahasiswa. Sampai proses pengangkutan sampah hasil kotoran dari kerja bhakti yang dipotong suami Bu RT pun di-handle mahasiswa. “Yang rajin ya mahasiswa, supaya nilainya A semua,” ujar Rahmadi.

Di puncak kegiatan KBM, Prayitno dan istri, warga yang selalu kompak jika kerja bhakti ini, menyiapkan kelapa muda. Potongan hasil kelapa muda, dan airnya dinikmati warga. Tentu, semakin membuat asyik suasana sambil jadi teman bercanda. “Jangan lupa pasang bendera merah putih bapak-bapak, rayakan HUT Kota Balikpapan ke-123,” pinta Ny Ipon, Ketua RT 39 yang juga berharap, pada kerja bhakti selanjutnya warga lainnya ikut hadir, sehingga tak malu dengan Pak Haidir. Semangat. (git)