TINTAKALTIM.COM-Memasuki Ramadan, kebutuhan vital air bersih sangat tinggi. Untuk itu, distribusi atau kontinuitas pengaliran ke masyarakat atau pelanggan harus diantisipasi maksimal. Jangan sampai ada gangguan berarti, sehingga pelanggan kesulitan air.
“Saya sangat memberi apresiasi kerja-kerja Perumda Tirta Manuntung (PDAM) Balikpapan. Hanya, perlu kerja keras dan jika perlu membentuk satuan tugas (satgas) Ramadan dan Idul Fitri 1442. Karena, air bersih dibutuhkan masyarakat,” pinta H Haris dan rombongan Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Balikpapan, saat audiensi sekaligus melakukan pengawasan ke PDAM, Senin (5/04/2021).
H Haris hadir bersama jajaran anggota lainnya yakni Wakil Ketua Mieke Henny, Sekretaris H Aminuddin dan
Anggota H Syukri Wahid, Muhammad Najib, Nurhadi Saputra, Hj Kasmah dan Hj Suwarni. Mereka semua diterima Direktur Umum (Dirum) PDAM Hj Noer Hidayah atau biasa disapa Nunu dan staf.

Dalam rapat di ruang rapat PDAM itu, H Haris meminta agar pola pelayanan harus ditingkatkan. Khususnya selama Ramadan. Karena, masjid dan musala serta rumah tangga sangat membutuhkan air.
“Kegiatan ibadah selama Ramadan seperti tarawih sangat membutuhkan air bersih untuk bersuci. Makanya, saya ingatkan jangan sampai ada kendala berarti. Kalaupun ada masalah cepat atasi oleh tim,” ujar politisi PDI Perjuangan Balikpapan ini
Secara umum kata H Haris, pelayanan PDAM sudah bagus. Peningkatan perlu dilakukan. Jangan sampai air tersendat gara-gara persoalan chemical, tentu perencanaan yang kurang matang jika demikian.
“Distribusinya harus lancar dan kualitasnya dijaga. Sebab, ada standar baku kaitan itu semua,” ujar H Haris.
Selain kaitan dengan kebutuhan distribusi air menjelang Ramadan, H Haris pun mengingatkan pentingnya pola pelayanan terhadap program masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tahun 2021. Informasinya ada 1.500 sambungan rumah (SR) yang harus dimaksimalkan. Sehingga, pipanisasinya harus lancar.
PELAYANAN ONLINE
Sementara itu anggota komisi II drg Syukri Wahid mengingatkan, eranya sudah pola pelayanan PDAM secara sistem menggunakan sistem digital atau online.
“Sistem online itu sangat membantu pelanggan. Karena, seluruh pelanggan era sekarang sudah memiliki ponsel. Dan saya melihat tim customer service (CS) PDAM terus melakukan pengembangan. Ini harus terus ditingkatkan agar masyarakat dipermudah,” ujar Syukri.

Kaitan dorongan pelayanan, Mieke Henny juga mengingatkan pentingnya ada ruangan yang mengendalikan aktivitas secara informasi teknologi (IT) atau semacam control room. Di sana dapat diketahui bagaimana kaitan produksi, peta zona wilayah serta pembayaran rekening.
“Benchmark atau tolok ukurnya di Kota Malang. Adopsi saja yang baik-baik. Karena, DPRD sudah melakukan kajian di PDAM itu dan baik. Rasanya PDAM Balikpapan dapat melakukan,” pinta Mieke Henny, politisi Partai Demokratis Balikpapan ini.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II Mieke Henny juga mengapresiasi kepada PDAM dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Kami juga meminta kepada PDAM untuk cepat, tanggap dan sigap dalam melayani keluhan pelanggan. PDAM harus melakukan terobosan baru seperti jemput bola dengan petugas harus terjun ke lapangan, termasuk pemasangan sambungan dalam program MBR, PDAM.
EVALUASI PELAYANAN
Sementara itu, Direktur Umum Perumda Tirta Manuntung Hj Nour Hidayah mengatakan, evaluasi pelayanan masing-masing divisi di PDAM terus dilakukan. Bahkan, rapat tinjauan manajemen (RTM) mencarikan solusi hal-hal kaitan yang berhubungan dengan hambatan pelanggan.
“Kami perlu terus saran dan kritik konstruktif. Kehadiran DPRD Balikpapan ke PDAM juga bagian dari fungsi pengawasan. Kami terimakasih khususnya kepada komisi II. Sebab, PDAM terus bekerja dan mengevaluasi hal-hal yang ada handicap atau kendala di lapangan,” ujar Noer Hidayah atau Nunu.
Disebutkan Nunu, pola pelayanan terus dilakukan secepat mungkin. Evaluasi kaitan reponse time juga melihat bagaimana pola pelayanan di lapangan yang dilakukan divisi. Misalnya mengenai sambung baru dan lainnya. Bahkan, secara internal dan teknis penurunan angka kebocoran atau non revenue water (NRW) pun terus dievaluasi.
“Kami bersama jajaran direksi yang di-supoort Direktur Utama H Haidir Effendi tak pernah berhenti untuk melakukan peningkatan pelayanan. Rapat-rapat evaluasi semuanya melihat bagaimana juga mengacunya pada benchmark atau tolok ukur daerah lain,” ujar Nunu.
Mengenai ruang IT, sebenarnya secara permanen sejauh ini masih sinergi dan kolaborasi dengan divisi customer service (CS). Di sana pola pengelolaan IT bidang pelayanan pelanggan dilakukan.
“Bahkan tim IT pelayanan kita selalu menjadi contoh bagi PDAM lain. Karena, sejauh ini memanfaatkan pola pelayanan digital dalam memberi informasi,” kata Nunu.
Menurut Nunu, kerja-kerja tim humas IT PDAM misalnya, itu sudah jadi best practice dalam implementasi. Sebab beberapa kali selalu jadi pembicara event nasional yang dipercayakan stafnya Suryo Hadi Prabowo atau
mengelola konten kreatif dalam konteks humas digital.
“Apa yang diinginkan DPRD khususnya komisi II sudah kami pikirkan jauh-jauh hari. Sebab, implikasinya pada pelayanan,” ujar Nunu.
Terkait gedung IT, tentu akan ada rapat koordinasi dan menganalisasi kaitan apakah harus berdiri sendiri atau lainnya. Sebab, sejauh ini divisi IT juga sudah memiliki gedung. “Kalau itu nanti kaitan control room yang basisnya IT, kami akan coba melakukan rapat manejemen. Insya Allah jika memang sangat urgent harus direalisasikan dan masuk dalam rencana kegiatan anggaran perusahaan (RAKP),” pungkas Nunu. (gt)