Gotong-Royong Obat Lawan Corona sampai Sirna. Rahmad Puji Gerakan Donasi, Relawan Turun Tiap Hari Semprot Disinfektan

SOLID: Rahmad Mas'ud (empat berdiri kanan) terus memberi spirit gotong-royong melawan corona
TINTAKALTIM.COM-Bukan saatnya saling caci. Juga saling membenci ataupun mem-bullly. Apalagi hanya cuap-cuap menyampaikan narasi tanpa aksi. Ternyata, dengan mengusung tagline gotong-royong, maka itu jadi obat ampuh melawan corona.
Itulah yang digelorakan Wakil Walikota (Wawali) Rahmad Mas’ud, sejak corona melanda. “Kita harus berbuat. Ini situasi krisis sehingga keteladanan diperlukan termasuk gotong-royong,” kata Rahmad saat melakukan aksi penyemprotan disinfektan di Masjid Agung At-Taqwa,
Gotong-royong, adalah wujud nyata. Ia justru memberi apresiasi di kota Balikpapan. Seluruh komponen tanpa memandang suku, agama,tua dan muda, ibu-ibu saling bahu-membahu mencari cara melawan corona. “Sekarang sejumlah elemen membuka dompet donasi dan sejumlah pihak saling mengulurkan bantuan. Itulah makna gotong-royong. Berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing,” ujar Rahmad.

Sebagai ‘orang pemerintah’, di saat krisis kesehatan ini, tentu korban adalah prioritas ditangani. Hanya, paling penting tenaga medis yang jadi penentu dan selalu siap siaga. “Pemerintah terus berusaha menangani pasien covid-19 agar jumlahnya dapat ditekan. Hanya tenaga medis jangan pula diabaikan. Misalnya harus selalu siap keberadaan Alat Pelindung Diri (APD). Saya mendapat informasi, sudah banyak elemen masyarakat menyumbang dan memberi bantuan APD. Inilah makna gotong-royong sesungguhnya,” ujar Rahmad.
Ia pun salut dan berterimakasih kepada seluruh relawan yang telah turun bahu-membahu membantu. Sebab, covid-19 bukan lagi bencana lokal tapi sudah jadi bencana dunia.
“Makaya saya selalu menguntruksikan kader saya baik itu di Partai Golkar maupun Relawan Rahmad untuk membaktikan diri menjadi bagian dari pemecah masalah (problem solver),” jelas Rahmad yang juga ikut melakukan penyemprotan disinfektan .

Dengan gotong-royong, Rahmad percaya virus covid-19 yang dilawan akan dapat membuahkan hasil dan musnah. “Makanya saya tidak pernah bosan-bosan untuk mengimbau agar warga tetap di rumah jika tidak ada kepentingan dan selalu menjaga jarak fisik (physical distancing). Lalu cuci tangan menggunakan sabun serta memakai masker. Ini cara memutus rantai penyebaran corona. Insya Allah jika terus dipatuhi, corona akan merana dan sirna,” ujar Rahmad Mas’ud.
Rahmad sejak awal melalui Rahmad Mas’ud Centre (RMC) terus berbuat. Dan mengajak sejumlah pihak bergotong-royong untuk sama-sama mengatasi wabah corona. Dan stimulus gotong-royong itu telah mendorong sejumlah komponen membuat gerakan donasi seperti yang dilakukan jajaran pengusaha lewat Gerakan Balikapan Peduli Corona (GBPC), Gerakan Peduli Umat Atasi Corona dan kalangan milenal pun bahu-membahu saling membantu seperti yang dilakukan KNPI Balikpapan bahkan sampai dibentuk relawan penanganan covid-19.

“Pokoknya dahsyat warga Balikpapan. Ayo terus gelorakan semangat bersama melawan corona,” ujar Rahmad memberi spirit atas sejumlah gerakan itu.
Rahmad juga telah membagi-bagikan 30 wastafel portable atau tempat cuci tangan yang dapat dipindah-pindah dan telah dibagi ke sejumlah tempat demi untuk kepentingan masyarakat. “Bahkan Relawan Rahmad, teman-teman Golkar itu turun setiap hari untuk menyemprot disinfektan,” jelasnya.
MASJID AT-TAQWA
Untuk menjaga rumah ibadah tetap steril dari virus corona, Rahmad juga turun melakukan penyemprotan bersama jajaran Relawan Rahmad, pengurus Partai Golkar dan AMPI menyasar Masjid At-Taqwa. Karena, masjid itu merupakan masjid agung yang ada di tengah kota.
“Kataya masjid ini kalau salat lima waktu masih digunakan, kecuali salat Jumat, ikut anjuran pemerintah sementara ditiadakan. Tapi, tetap harus dijaga kebersihannya,” ujar Rahmad.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Balikpapan, Drs Solehuddin Siregar saat dikonfirmasi membenarkan, sementara waktu Masjid At-Taqwa tidak digunakan salat Jumat. Warga melakukan salat Juhur di rumah, karena adanya imbauan serta fatwa ulama.
“Mengenai salat tarawih, tentu belum dapat diputuskan. Tetapi, kalau wabah corona terus meningkat tentu tidak kita laksanakan. Kita tunggu saja, meskipun Kementeriaan Agama sudah mengimbau untuk tarawih di rumah bersama keluarga,” ujar Siregar.
Dalam penyemprotan itu, Rahmad mengugunakan alat penyemprot punggung sebanyak 7 buah. Dan itu digunakan juga untuk menyemprot rumah-rumah warga di seluruh Kota Balikpapan. Program gotong-royong yang dilakukan Rahmad Mas’ud dan tim, juga membagi-membagikan sembako di enam kecamatan Kota Balikpapan. Khususnya bagi warga yang tidak mampu dan terdampak virus corona. (git)