TINTAKALTIM.COM-Diskusi pariwisata yang dikemas dalam acara Tourism Talk memunculkan ide agar diciptakan brand image Balikpapan Ramai. Itu harus dikemas, dikreasikan lewat event pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf).
“Kami pelaku akomodasi wisata (perhotelan) yang tergabung dalam PHRI siap membantu, mendukung pemerintah. Ayo kita berkolaborasi membuat bagaimana Balikpapan Ramai. Tentu lewat ragam event yang dikemas dengan melibatkan berbagai stakeholders,” kata GM Four Point by Sheraton, Muhammad Jufri Sakka saat bicara di event Tourim Talk, Selasa (24/11/2021).
Tourism Talk di Hotel Four Point itu, menghadirkan pembicara Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Dortje Marpaung, Ketua Asita Balikpapan Tan Lili, Wakil Ketua IHGMA (Indonesian Hotel General Manager Association) atau komunitas General Manager Hotel yang berbadan hukum Kaltim, Zuwaeni CHA, Kepala DPOP Dortje Marpaung dan Ketua PHRI Syahmal Urip yang dipandu moderator Wakil Ketua Media Online Indonesia (MOI) Kaltim H Sugito SH.
“Balikpapan Ramai menjadi target kita. Seluruh GM hotel telah merancang berbagai ide kreatif di hotel masing-masing. Seperti Four Point baru-baru ini menggelar event Virtual Run to Give 2021 di Kebun Raya Balikpapan. Antusias sekali pesertanya dan ini event juga mengenalkan eko wisata kebun raya,” urai Jufri.
Di hotel, Four Point juga mendesain bagaimana mengenalkan produk UMKM dan merangkul UMKM agar produknya bisa dipasarkan. Termasuk juga memajang hasil UMK di lobi hotel.
“Ada berbagai produk perkebunan itu seperti lada putih, lada hitam, cokelat, gula aren dan lada jahe. Dan, kami siap juga mendukung UMKM Balikpapan,” jelas Jufri yang menyebut, hotel yang ia pimpin melakukan kerjasama itu untuk membuka jalur distribusi dan pemasaran produk Kaltim.
KOTA MICE
Sementara itu, konsultan perhotelan J Kans Betekeneng menyebutkan, Kota Balikpapan harus mengajukan ke Kemenpar Ekraf kaitan Kota MICE (Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition), sehingga event-event nasional dan internasional dapat dilakukan di Balikpapan.
“Jadi ayo usulkan Balikpapan jadi Kota MICE. Sebab potensinya besar. Ada sejumlah perusahaan asing bisa menggelar event internasional di Balikpapan dan event-event nasional lainnya. Sehingga, Balikpapan akan semakin ramai,” kata Betekeneng, praktisi perhotelan yang malang-melintang di hotel seluruh Indonesia ini.
Ia menyebutkan, Kementerian Pariwisata dan Ekraf harus melihat Balikpapan sebagai Kota MICE. Karena, sudah pantas ditetapkan. Daya tarik faktor pendukungnya khususnya wisata menarik seperti ragam kuliner dan lainnya. “Balikpapan wajib jadi destinasi MICE karena memiliki value propostition dengan dukungan infastruktur lainnya,” kata Betekeneng.
Disebutkan Betekeneng, wisata MICE berpeluang menjadi andalan untuk meningkatkan pendapatan devisa sektor pariwisata mengingat pengeluaran pelancong bisnis itu rata-rata tiga kali lebih besar dari wisman biasa. “Spending money (pengeluaran uang) wisatawan MICE itu besar. Sebab, mereka datang dalam jumlah besar ke Balikpapan. Akhirnya implikasi dan multiplier effect ke hotel, kuliner dan lainnya serta ekonomi dirasakan,” jelas Betekeneng.
Keuntungan Balikpapan jadi Kota MICE akan mengenalkan destinasi juga mendorong event-event digelar di Balikpapan. “Ayo diusulkan, sekarang ini kan Kota MICE seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Yogyakarta. Harusnya juga Kota Balikpapan,” ungkap Betekeneng.
Dortje Marpaung mengatakan, misi Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME juga mendorong Balikpapan Kota MICE. Sehingga, ini juga yang sedang dirancang oleh pemerintah. Karena, Balikpapan juga punya sejumlah convention hall baik di hotel maupun lainnya.
“Kita punya Dome dan ballroom hotel-hotel di Balikpapan banyak yang sangat ideal untuk event MICE. Dan berkali-kali event nasional dan internasional sudah digelar di Balikpapan. Sebenarnya tinggal penetapan saja,” ungkap Dortje
Sebagai wujud penetapan regulasi, pihaknya akan menugaskan staf koordinasi ke Kantor Kemenpar Ekraf untuk meminta syarat dan ketentuan Balikpapan Kota MICE. “Kita sudah punya program. Nanti Pak Abdul Majid (Kabid Pariwisata) koordinasi ke Jakarta,” jelas Dortje
BIG SALE
Sementara itu, dalam tourism talk juga diusulkan agar Kota Balikpapan menggelar Balikpapan Great Sale (BGS) selama sebulan, sehinga perputaran bisnis bisa terjadi dan meningkatkan wisatawan datang ke Balikpapan.
“Saya usul, great sale itu diskon besar-besaran 50 persen. Semua tenant termasuk hotel dan mal. Sehingga, ini juga masuk dalam calendar of event 2022,” kata Zuwaeni, GM Maxone Hotel Balikpapan.
Disebutkan Zuwaeni, tenant-tenant harus bergabung dalam BGS dan diskonnya serempak. Lalu ada doorprize yang diundi akhir tahun. Bisa juga semacam luky draw . “Nanti dikampanyekan. Dipasang informasi di media, billboard dan seluruh penjuru kota bahwa Kota Balikpapan ada event great sale diskon besar-besaran. Saya yakin, ini akan menjadi event dan momen menarik. Apalagi pada 10 Februari 2022, Kota Balikpapan berulangtahun. Diluncurkan saja program great sale itu,” jelas Zuwaeni.
Ia berdoa, pandemi covid-19 di tahun 2022 sudah sirna. Sehingga, puncak acara great sale dan event-event yang mengiringi great sale dapat digelar maksimal. “Biar saja Balikpapan Ramai (crowded) dan Balikpapan jadi tempat kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara. Inilah shopping tourism besar-besaran untuk Balikpapan,” katanya.
Menjawab semua itu, Dortje Marpaung sangat setuju. Bahkan, pihaknya ingin segera membentuk panitia agar Balikpapan Great Sale dapat diwujudkan. “Nanti kita koordinasi lebih lanjut. Event tourism talk hari ini harus diaktualsiasikan lewat program,” ujarnya.
TOUR RELEGI
Sementara itu, Ketua PHRI Balikpapan Syahmal menyebutkan, pihaknya juga ingin menciptakan wisata religi di Balikpapan dan kota Kaltim lainnya. Karena, baru-baru ini, ia sudah melakukan wisata religi.
Pada pertengahan Desember 2021 ada pula ada touring releigi dengan tujuan touring religi Wali Songo, Explore Borneo, Explore Batu, Explore Tawang Mangu, Explore Jogja. “Jadi kami ingin menciptakan juga di Balikpapan. Setidaknya, Kota Balikpapan jadi lintasan. Sehingga, banyak yang berwisata ke Kota Balikpapan dan Kaltim,” kata Syahmal. (gt)