TINTAKALTIM.COM-Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Kota Balikpapan H Abdul Rais SH MH mengingatkan kepada Balikpapan Super Block pengelola Pentacity Shopping Veneu untuk tidak gegabah dan harus melakukan filter maksimal jika membuat acara. Pembatalan bintang tamu Jovi Adighuna yang akan mengisi acara Market World hendaknya jadi pelajaran ke depan agar tidak terulang kembali.
“Kami ini cinta Kota Balikpapan. Jangan aneh-aneh kalau mendatangkan bintang tamu atau artis. Balikpapan kan slogannya Madinatul Iman. Temanya kalau soal market, banyak lho bintang tamu yang bisa didatangkan lebih kreatif dan inspiratif,” kata Abdul Rais kepada Tintakaltim.Com mengomentari batalnya acara di Pentacity tersebut.
Rencana Pentacity itu ditentang karena sosok Jovi Adhiguna yang selalu tampil dengan identitas perempuan, padahal secara biologis ia laki-laki. Sehingga, petisi penolakan dari masyarakat Balikpapan muncul di sosial media (sosmed). Ada ribuan warga yang menolak kehadiran Jovi termasuk pengurus GNPF pimpinan Abdul Rais. Dan meminta Walikota Balikpapan H Rizal Effendi segera merespons. Sebab warga menafsirkan acara itu merupakan LGBT dan sangat tabu untuk dihadirkan di Balikpapan.
Petisi yang beredar untuk meminta penolakan Jovi di sosmed itu berbunyi: Kami Umat Mjuslim Balikpapan Menolak Acara #EUPHORIAWITHJOVI. Sontak Rizal Effendi pun merespons dengan cepat yang ditulisnya dalam instagram story. Karena, acara meet & greet Jovi Adhiguna akan digelar Rabu, 9 Oktober 2019.
Respons walikota sangat cepat itu adalah: “Pemerintah Kota Balikpapan melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait mengenai keresahan warga kota terhadap kegiatan yang akan dilakukan di salah satu mal Balikpapan. Insya Allah panitia penyelenggara mendengar aspirasi warga dan akan mengumumkan secara langsung perihal kegiatan tersebut,”.
Menurut Abdul Rais, Kota Balikpapan ini sangat hetrogen. Hanya saja, jangan membuat acara-acara yang sensitif. Terlebih menyinggung kaitan persoalan tabu misalnya yang dipersepsikan masyarakat dengan LGBT. “Kami juga mendukung acara-acara di mal seperti Pentacity sebab itu juga untuk meningkatkan sisi perekonomian, hanya saja harus melihat dan jangan bersinggungan dengan Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA),” ungkap Abdul Rais yang juga berprofesi sebagai lawyer ini.
Ia pun berterimakasih dan memberi apresiasi kepada Pentacity sebab segera membatalkan dan meminta maaf sesuai dengan keinginan dari GNPF dan Walikota Balikpapan serta adanya petisi penolakan Jovi Adhiguna.
MINTA MAAF
Pihak Pentacity Shopping Venue lewat suratnya akhirnya membatalkan untuk mengundang Jovi Adhiguna sebagai tamu pada acara Market World, 13 Oktober 2019 dan meminta maaf kepada warga Balikpapan yang merasa tercederai akibat hal-hal yang dirasa kurang berkenan. Surat itu dikeluarkan pada 7 Oktober 2019.
Bahkan, pihak Pentacity dengan adanya kejadian tersebut, akan lebih selektif untuk membuat acara dan mendatangkan tamu agar tidak sampai membuat masyarakat Balikpapan resah dan tetap menjunjung Balikpapan Kota Beriman. (git)