TINTAKALTIM.COM-Ucapan ‘Selamat Menempuh Hidup Baru’ bagi sahabat yang menikah itu sudah biasa bahkan mainstream banget. Untaian kata indah pun sudah umum. Rasanya, momen sakral dan kebahagian itu bisa diubah penuh canda, tawa bahkan kocak.
Itu dilakukan rombongan pegawai Balai Pengelola Transportai Darat (BPTD) Kaltim. Sikap nyeleneh dan usil pun muncul. Tak mungkin muncul seketika, tentu ada sutradaranya. Dia adalah Kepala Seksi Sub Bagian Tata Usaha (TU) Sudarmaji.
Skenario dan ulah Sudarmaji Cs itu diperlihatkan saat menghadiri resepsi pernikahan pegawai BPTD Kaltim Ditjen Hubdat Kemenhub Harris Iqbal Pratama ST dan pasangan tercintanya Deti Gusvena Sugiantiri S Tr Kep Ns pada Sabtu (6/7/2024)
Acaranya menempuh jarak jauh di Kabupaten Paser (Tanah Grogot) kediaman mempelai wanita, jadi diperlukan kebersamaan alias bareng. Ada yang naik bus dan ada yang nekat menempuh jalan darat gunakan sepeda motor seolah komunitas touring dan rombongan lain menggunakan mobil pribadi dipimpin Sulis Setyawan.
Jarak tak masalah, karena yang menikah adalah bestie. Kemasan acaranya spontan. Rombongan berangkat dari Terminal Batu Ampar menggunakan bus jurusan IKN Sinar Jaya start pukul 07.30 Wita. Sudarmaji memimpin rombongan. Perjalanan nyeberang Teluk Balikpapan memakan waktu sejam lebih. Itu normal, jika waktu sandar bergiliran bisa 2 jam.
Sedang Kepala BPTD Kaltim Dr Muiz Thohir bersama istri dan ketiga anaknya menggunakan kendaraan lain tetapi satu tujuan menuju Pelabuhan Penyeberangan Kariangau dan bergabung dengan rombongan bus.
“Kok agak lama ya sandarnya. Padahal biasa 1 jam saja dan ini sudah lebih,” ocehan Amiraldi saat di atas feri karena kapal belum sandar di Pelabuhan Penajam. Saat itu terlihat feri hilir-mudik bergantian sandar karena weekend.
Sedang penumpang wanita lain di bus ada Niar, Putri, Yana, Nita pun harus bersabar. Sebab kalau naik bus, tentu beda karena perjalanannya pun menempuh jalur panjang lagian manuver driver-nya beda jika mobil kecil. Agak perlu space luas jika harus membalap. Akhirnya, tidur dan terjaga berkali-kali kelompok ‘kaum hawa’ ini.
Dan, hampir semua orang mengalami jika perjalanan jauh di dalam mobil kendati kita tak aktivitas tetapi terasa lelah. Awalnya menyenangkan tapi jika sudah lewat 2 jam terasa melelahkan dan ngantuk.
Kata sebagian orang, itu karena faktor psikologis penumpang. Karena, kendaraan harus melintas di jalan yang tidak mulus. Ada guncangan sehingga otak dan otot pun berpengaruh. Itu juga yang dialami rombongan undangan pengantin ke Paser tersebut
Muiz dan istrinya Yuyun Yuliana ikut membersamai dengan anak-anak tercintanya. Ia ikut naik feri dari Pelabuhan Kariangau dan sempat mengenalkan ke media ini ketiga anaknya cowok semua yang sudah kuliah, akan masuk boarding school serta yang bungsu.
Awalnya, rombongan bus dan mobil yang dikemudian driver Iwan membawa Muiz serta keluarga ingin beriringan usai sandar di Pelabuhan Penajam. Tetapi, mobil Muiz melaju kencang dan bus tertinggal jauh. Karena, Muiz ingin singgah di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau Jembatan Timbang Paser.
UCAPAN SELAMAT
Bus yang membawa rombongan dan Muiz Thohir serta keluarga tiba di tempat acara. Hanya sempat memanfaatkan waktu, rombongan salat di masjid terdekat sembari menunggu kendaraan Muiz Thohir dan keluarga datang dari Jembatan Timbang.
Saat masuk ke area resepsi atau walimatul ursy, pasangan pengantin sudah menunggu. Dan sesi foto dilakukan. Usai itu, Muiz dan keluarga terlihat di round table bagian depan.
Sedang rombongan lain menikmati sajian makanan. “Kebetulan sekaligus makan siang. Karena kita juga lapar setelah perjalanan jauh,” kata Taufiq dan Ilham dibenarkan Putri, Yana dan Niar.
Saat foto session itulah, Sudarmaji mendekati pengantin pria Harris. “Kau sebenarnya betul belum pernah menikah,” tanya Sudarmaji. Sontak, sang istri Harris yang ada di sebelahnya pun ingin mendengar jawaban apa yang keluar dari ucapan Harris. “Belum nikah saya Pak,” Harris menjawab memastikan Sudarmaji.
“Lah, yang dilakukan pagi tadi pukul 08.40 Wita, ngapain? Jawab Sudarmaji, kan sudah nikah.! Otomatis disambut kelakar Harris dan istri yang ternyata sedang digojlok. Suasana wedding saat itu bertambah marak. Itulah ulah Sudarmaji yang memang membuat suasana wedding jadi seru
Semakin seru karena dari kejauhan terlihat rombongan cowok gamers (karena jago-jago games) yang menamakan dirinya rombongan touring roda dua tiba. Mereka mayoritas jomblo. Mereka berangkat sehari sebelumnya dari Balikpapan dan nginap di kantor Jembatan Timbang Paser.
Rombongan touring ini kompak. Ia harus berkali-kali berteduh karena hujan. Bahkan, pakaiannya ada yang basah kuyup saat masuk ke arena resepsi. “Demi bestie yang menikah bro, jauh pun kita tempuh. Ini perjuangan, kendati kehujanan,” kata Soleh rekan kerja Harris.
Sesi foto beberapa style dilakukan. Bahkan, Muiz Thohir pun ikut dengan gaya ‘lesehan’. Ia berbaur duduk di stage bersama rombongan touring tadi. “Tolong jangan foto dulu. Ada hadiah khusus,” ujar Sudarmaji.
Kocak, lawak dan ngakak! Ternyata, mempelai pria Harris dikalungi deretan alat kontrasepsi alias kondom tertera ada dua merek. “Pas ini musim hujan. Tarik maaangggg,” canda Lingga Megantara pimpinan touring yang disambut gelak tawa undangan membuat suasana makin heboh.
Muiz di round table pun sempat memberikan sambutan pernikahan singkat mewakili seluruh pegawai BPTD Kaltim dan keluarga.
Dan, doa serta harapan untuk kebahagiaan dan masa depan mempelai berdua dipanjatkan serta nasihat bijak untuk kehidupan berumah tangga yang dijalani kedua mempelai pun disampaikan Muiz yang meminta undangan semua menutupnya dengan pembacaan Surah Al-Fatihah.
Tepat pukul 16.00 Wita, acara ditutup dengan tradisi lempar bucket atau buket (bunga) yang dilakukan pasangan Harris-Deti ke arah tamu dan undangan. Beberapa hitungan, bunga buket dilempar dan menjadi rebutan, konon katanya mereka yang mendapatkan buket itu, akan dapat jodoh dalam waktu dekat.
Hanya, keseruan terjadi ternyata bunga itu diterima rekan BPTD Kaltim yang sudah married termasuk media ini pun menerimanya di bagian belakang.
Karena takut dapat jodoh lagi, akhirnya dilempar ke pihak lain didapatkan seorang anak muda cewek berusia 19 tahun. Mitos itu ada yang percaya, tetapi sebagian menilai lempar buket menjadi rangkaian acara untuk euphoria dan kebahagiaan dengan teman-teman terdekat.
Akhir acara bus rombongan dan keluarga Muiz Thohir meninggalkan acara. Hanya, Sudarmaji mampir ke Jembatan Timbang Paser untuk memberi spirit pegawai yang ada di sana. Dan setibanya di Balikpapan, rombongan bersama Muiz dan keluarga makan malam di Kedai Koki Acang Kariangau.
Akhirnya untuk Harris-Deti, Happy Wedding day! Wishing you a lifetime of love and happiness (Selamat merayakan hari kebahagiaan, semoga kalian mendapatkan cinta dan kebahagiaan seumur hidup). (git)