TINTAKALTIM.COM-Berpolitik, santai saja. Mengapa harus dibuat tegang. Itulah pesan Wakil Walikota (Wawali) H Rahmad Mas’ud yang juga Ketua Partai Golkar Balikpapan. Ia menyebut, politik urusan dunia, jangan sampai melupakan akhirat.
“Politik dan perjuangan itu perlu. Tetapi, apa gunanya tidak memikirkan kepentingan rakyat dan tujuan akhirat,” katanya saat ngobrol santai di ‘Villa RM’ kawasan galangan kapal Kelurahan Kariangau miliknya.
Asumsi politik santai, menurut RM agar tidak sampai orientasinya hanya pada dunia, tapi harus ‘dibumbui’ aktivitas amanah yang tidak menghalalkan segala cara. “Saya memberi contoh, kadang kita berbuat baik. Tapi, masih ada saja orang yang tak suka. Masih ada yang membenci dan iri hati bahkan memfitnah,” urai Rahmad kepada sahabatnya.
Rahmad ‘meramu’ diskusi ringan itu dengan sahabatnya yakni Ustaz Mustaqim, yang saat ini dipercaya Rahmad untuk mengembangkan pendidikan Islam, Andi Welly (Ketua KNPI Balikpapan), Rosman Abdullah (think-thank dan konseptor) serta media ini.
Rahmad bicara itu, karena beberapa bulan lagi sudah masuk tahun politik. Semoga suasana batin tetap terjaga baik dan tak memojokkan lawan politiknya. “Jangan menyerang lawan atau melakukan kampanye hitam (black campaign). Sebab itu tidak baik. Kalau ada yang menyerang kita ya ditanya baik-baik, apa tujuannya,” kata Rahmad.
Perkara pilkada mendatang, menurut Rahmad adalah urusan duniawi, sehingga tak perlu menjelek-jelekkan orang lain. Kalau ada yang tidak suka pada dirinya, dimaafkan saja. “Kalau saya ditakdirkan Allah maju menjadi calon walikota. Terus ada calon lainnya yang nggak suka. Mengapa harus sakit hati. Ini mau jadi pemimpin rakyat, jadi harus arif dan bijaksana,” ujarnya.
Sikap atau karakter itu diperlukan sebagai pemimpin. Bagaimana akan memimpin rakyat, kalau sudah ada benih-benih kebencian dengan lainnya. Makanya, dirinya mengajak seluruh kadernya agar tidak berbuat di luar batas seperti membenci dan bersikap merendahkan orang lain. “Politik itu kalau dijalankan baik dapat membawa perubahan. Tapi kalau didasari atas permusuhan dapat membahayakan persatuan dan persaudaraan,” jelas Rahmad.
Rahmad lalu menilai, mesin politik diperlukan untuk mendongkrak elektabilitas, kerja positif dan memimpin dengan amanah. Sebab, tidak ada gunanya jika berpolitik lalu konflik. “Coba camkan, bagaimana ujaran kebencian terjadi saat pilpres. Ada yang mendukung Jokowi dan Prabowo. Sepertinya ‘Indonesia Terbelah’ saat itu. Tapi, ternyata mereka yang berkompetisi dalam pilpres bersaudara. Jokowi Presiden, Prabowo jadi menterinya,” ulas Rahmad.
Sehingga kata Rahmad, ujaran kebencian harus diredam agar tidak berujung rusaknya kerukunan dan ketenteraman yang sudah lama dirajut. “Pilkada di Balikpapan nanti arena demokrasi, bukan arena saling membenci, memaki apalagi saling membunuh karakter. Sudahlah, santai saja. Politik itu detik per detik berubah. Ikuti saja seperti air mengalir,” ujar Rahmad memberi pencerahan dalam diskusi penuh santai itu.
DRIVING RANGE
Diskusi ‘politik santai’ itu dilakukan dalam suasana penuh santai juga. Sebab, tempatnya membuat batin lebih nyaman. Ini karena lokasinya sejuk dan sepanjang mata memandang akan terlihat view yang menawan. Ya karena, Rahmad ‘mendesain’ tempat itu jadi driving range atau tempat latihan golf.
Ada tenda dan dilengkapi meja-kursi. Sesekali, penulis mencoba mengayunkan tongkat golf. Sensasinya tentu berbeda. Tapi, karena amatiran dengan posisi kaki dan mata tidak fokus maka ayunan memukul bola menjadi tak terarah. “Sudah..sudah, jangan diteruskan, pinggang patah nanti,” kelakar Andi Welly mengejek.
Driving range itu sengaja dibuat Rahmad Mas’ud, sebab ia merancang kawasan berhektar-hektar itu menjadi tempat wisata akhir pekan bersama keluarga dan kerabat. Dan, Rahmad memang dikenal memiliki skill bermain golf dan profesional.
Teh manis dan kopi disiapkan ditambah pisang goreng (sanggar). “Olahraga golf bisa melatih konsentrasi, kesabaran dan membentuk mental agar lebih baik. Dan dari golf, bisa mengerti arti hidup,” kata Rahmad Mas’ud.
Sebenarnya, Rahmad Mas’ud (RM) bukan ingin menunjukkan gaya hidup yang wah. Ia menyebut, permainan golf sebenarnya melatih kejujuran, kesabaran dan percaya diri, tidak sombong dan pemaaf. “Makanya saya kan jadi orang pemaaf, ini karena sering latihan main golf,” kelakar Rahmad disambut tawa sahabatnya.
Lokasi wisata buatan Rahmad Mas’ud itu, ada kuda dan tambak seluas 2 hektare yang isinya udang. Ke depan, Rahmad ingin mengajak anak-anak pramuka untuk kemah sambil menikmati suasana sejuk dan makan udang bersama. Juga ada tempat salat yang sudah jadi kebiasaan RM mengajak salat berjamaah ketika azan berkumandang. Pemimpin tidak pernah merasakan lelah, sebelum berhasil mencapai mimpinya. RM sedang bermimpi untuk masa depan Kota Balikpapan lebih baik. (git)