TINTAKALTIM.COM-Panitia Idul Qurban Masjid Balikpapan Islamic Centre (BIC) terus maksimal mempersiapkan pelaksanaan salat Idul Adha di fase new normal. Yang juga menjadi perhatian adalah mengenai kotak infaq. Nantinya, kotak infaq hanya dijalankan oleh petugas menggunakan semacam karung yang melintas di depan jamaah.
Demikian salah satu keputusan rapat lanjutan panitia Idul Qurban Masjid BIC pada Jumat (10/07/2020) di Masjid Madinaul Iman, Islamic Centre. Rapat dipimpin Ketua Panitia H Suparman S Sos yang dibuka Sekretaris H Badrus Syamsi. “Jadi kita sepakat ya tak perlu menggunakan kotak. Cukup petugas yang berjalan menjemput infak-infaq jamaah,” urai Suparman, yang juga menyampaikan permohonan izin Ketua Harian Drs Syaiful Bahri yang berhalangan hadir karena harus menerima pendemo kaitan RUU HIP (RUU Haluan Ideologi Pancasila).
Suparman dan panitia lainnya menegaskan itu, sebab ada panduan dari Menteri Agama Fachrul Razi, yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 18 Tahun 2020. Salah satu pointnya adalah melarang jamaah mewadahi sedekah dengan cara mengedarkan kotak sedekah.
“Karena berpindah-pindah tangan rawan terhadap penularan penyakit. Kita mengikuti anjuran dari Menag,” pinta Suparman yang dibenarkan jajaran panitia lain seperti Wk Ketua Sugianto dan Kepala Sekretariat Masjid Islamic Centre, H Damuri SH.
Suparman juga mengingatkan, pentingnya jika pintu dibuka seluruhnya, maka menyediakan alat pengecekan suhu di tiap-tiap pintu masuk harus tersedia. Kalaupun kurang, harus disiapkan atau berkoordinasi dengan tim gugus tugas covid-19.
“Dan yang paling penting juga saat penyembelihan hewan kurban, kita tidak menggunakan tas plastik. Harus yang ramah lingkungan,” ungkap Suparman.
Sementara itu, selain infaq yang berjalan dilakukan petugas, sekarang Masjid Islamic Centre sudah melengkapi pola pembayaran dengan Quick Response Code Indonesia (QRIS) atau pembayaran menggunakan metode QR Code.
“Di kotak infaq kita akan pasang QR Code. Tapi yang berada di luar. Sehingga, kalau yang ingin membayar menggunakan QRIS tinggal scan saja,” ujar Damuri yang juga dipercaya menjadi Koordinator Bidang Distribusi Hewan Kurban.
Metode pembayaran QRIS memang kemajuan di era digital. Masjid Islamic Centre sudah bekerjasama dengan Bank Mandiri Syariah untuk proses pembayaran, bahkan penghitungan uang infaq dari jamaah juga dilakukan bank, sehingga prosesnya relatif lebih cepat.
KEPALA KEMENAG
Sementara itu, Badrus Syamsi menyebutkan, khatib salat Idul Adha di Masjid Balikpapan Islamic Centre adalah Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Balikpapan Drs H Alfi Taufiq
MM dan imam, Ustaz Asep Ismail S Pd I. Dan dijadwalkan, Wali Kota Balikpapan hadir dan salat Idul Adha serta menyerahkan hewan kurban di Masjid Islamic Centre.
“Kita masih dalam suasana pandemi covid-19, sehingga tidak mengambil khatib dari luar Balikpapan,” jelas Badrus.
Badrus juga menjelaskan, dalam pemotongan hewan kurban yang mendapatkannya tidak hanya mustahik. Kendati itu yang diutamakan, tetapi Idul Qurban sangatlah berbeda. Mereka yang menerima adalah dari orang yang berkurban dan keluarga, dibagi kepada tetangga sekitar muslim atau non-muslim, kerabat dan teman-teman untuk meningkatkan ukhuwah dan berbuat kebaikan serta golongan fakir dan miskin.
“Bahkan, dalam hadist disebutkan, orang yang berkurban (shohibul qurban) mendapat bagian 1/3 dari daging kurban. Tapi, jika tidak diambil juga tak masalah. Bahkan, hadist Rasulullah dianjurkan makan hati dari hewan sembelihan yang dikurbankan,” jelas Badrus, pemilik Pondok Pesantren Modern Al-Muttaqien yang juga anak dari mantan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Balikpapan, alm KH Anas Mochtar, yang juga pendiri pesantren.
Sementara itu, H Damuri SH menjelaskan, prinsipnya pola pendistribusian daging kurban tim siap di lapangan. Polanya nanti menggunakan kupon yang pengambilannya dilakukan dengan pola membedakan waktu.
“Kami sudah siapkan semua peralatan untuk kurban. Kemungkinan melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya, untuk penyembelihan bisa kita serahkan Ustaz Asep, imam masjid. Sebab, cukup berpengalaman. Kecuali proses pengulitan, baru kita outsourching-kan,” jelas Damuri.
Damuri juga terus berkoordinasi dengan tim dari unit pelaksana teknis (UPT) masjid, sebab nantinya juga akan memasang tanda-tanda shaf di lantai 2 dan 3. Sebab, sejauh ini masih ada yang salah menggunakan shaf. Sehingga, akan dilengkapi yang ada tulisannya shaf shalat. “Kita nanti siapkan shaf shalat dengan jelas dengan pola physical distancing. Sebab itu sudah SOP protokol kesehatan di Masjid Islamic Centre,” sebut Damuri.
Damuri juga menjelaskan, kapasitas dalam ruang masjid dinilai bisa saja kurang, sebab space sudah ‘termakan’ oleh jarak antarjamaah. Tetapi, pihak panitia akan mempersiapkan pengaturan shaf-shaf juga di luar. “Semoga tidak hujan, dan sekali lagi, anak-anak dan ibu-ibu tak perlu datang ke masjid untuk salat Idul Adha,” kata Damuri mempertegas penjelasan sebelumnya.
Sedang Sugianto, yang juga Kabag Kesra Pemkot Balikpapan, mengingatkan tentang SOP protokol kesehatan sesuai surat edaran Walikota Balikpapan H Rizal Effendi. Dalam surat itu, sangat detail yang harus diikuti bagaimana pelaksanaan kegiatan Idul Adha dalam kaitan pencegahan penyebaran covid-19 sampai penyembelihan hewan kurban. “Jadi kita juga harus mengikuti surat edaran Pak Wali itu. Sebab, ini sudah jadi protokol kesehatan di lingkup Kota Balikpapan termasuk Masjid Islamic Centre,” jelas Sugianto. (git)