TINTAKALTIM.COM-Donasi yang digalang Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Balikpapan untuk korban kekerasan dan kerusuhan di Wamena langsung mendapat perhatian Badan Pengurus Pusat (BPP) KKSS dan Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kaltim. Sehingga, akan digelar rapat untuk membahas dukungan bantuan ke Wamena itu.
Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) KKSS Kota Balikpapan, Ir Muhammad Adam saat dikonfirmasi Tintakaltim.Com menyebutkan, pengurus pusat bakal membahas kaitan penggalangan donasi untuk Wamena di Kota Balikpapan. “Jadi saya mendapat informasi dari kiriman whatsapp, pengurus KKSS pusat yakni wakil ketua umum DR H Andi Jamaro Dulung MSi akan datang ke Balikpapan dan melakukan pertemuan. Tentu membahas masalah donasi ini,” kata Muhammad Adam.
Bukan itu saja, BPP KKSS juga meminta rapat dihadiri juga BPW Kaltim yang diketuai H Sofyan Hasdam. Rapat di Balikpapan dilakukan segera. “Dijadwalkan Rabu (2/10) pertemuan dilakukan pukul 19.00 Wita. Dilanjutkan keesokannya pada Kamis (3/10) pukul 11.00 Wita di Bontang dan pukul 19.00 Wita di Samarinda,” jelas Adam.
Rapat koordinasi itu untuk membahas adanya masukan sejumlah warga yang ingin membantu tidak hanya uang. Sebab, kebutuhan masyarakat di Wamena cukup banyak. Misalnya yang ada di pengungsian, butuh juga pakaian layak pakai dan makanan. “Ini yang akan kita bahas dalam rapat. Sementara memang kita menggalang dana,” ujarnya.
TERUS MENGALIR
Sejak penggalangan donasi dibuka, saat ini sudah banyak penyumbang yang tergerak hatinya untuk berbagi rezeki di antaranya Ahmad Basir (Rp1 juta), H Jamal Noor sekeluarga (Rp1 juta), Hj Jumiati SM (Rp500 ribu), H Ali Munsjir (Rp1 juta), Rosdiana (Rp500 ribu), H Syarif Mappatunru (Rp1 juta), Hapni Rp500 ribu, Ketua BPW KKSS Kaltim H Sofyan Hasdam Rp5 juta, Arsyad Canu (Rp5 juta), H Karmin (Rp5 juta), Bambang Asmara Hikma (Rp1 juta), Simon Sulean (Rp1 juta), Andi Azis IKS3 (Rp1 juta), Harun Hikma Rp500 ribu, Hairul Bidol (Rp500 ribu), HA Kadir (Rp500 ribu), A Achmad Yani (Rp250 ribu), Yaser Arafat Kadin (Rp1 juta), M Jufri Rana (Rp500 ribu), Yunus Gn Guntur (Rp1 juta), Bachtiar (Rp500 ribu), H Fatahuddin (Rp1 juta), Marani Manca Hikma jkt (Rp1,5 juta), Kemal (Rp500 ribu), NN Rp500 ribu, Yesna Smrd (Rp500 ribu), Fery Suryawan Halim (Rp2,5 juta), Hamba Allah (Rp150 ribu), H Yusuf Mustafa (Rp1 juta), Mahyudin (Rp250 ribu).
Ditambahkan M Adam, sumbangan seberapa pun kita terima. Tentu itu yang terbaik. Keikhlasan yang diperlukan dan kebersamaan demi membantu saudara-saudara di Wamena. Bagi para donatur masih ditunggu partisipasinya untuk dapat mendukung penggalangan dana KKSS untuk Wamena.
Secara terpisah Bendahara KKSS Balikpapan H Ahmad Basir mengatakan, yang disampaikan ini sifatnya sementara. Masih ada terus masuk dan belum sempat dilakukan rekapitulasi. “Kami berterimakasih atas partisipasi dari kawan-kasan yang tergabung KKSS atau warga kota Balikpapan yang peduli atas peristiwa ‘Wamena Berdarah’. Semoga Allah membalas dengan balasan yang setimpal,” doa Ahmad Basir.
Ditambahkan Ahmad Basir, sumbangan jangan dilihat nilainya tetapi kemampuan dan keikhlasan. Ada Rp10 ribu, Rp20 ribu pun kita terima. Karena, niatnya adalah membantu. Sembunyi-sembunyi dan terang-terangan menyumbang juga tidak masalah.
Dalam konteks menyumbang atau memberikan donasi itu, pun diatur dalam agama Islam khususnya yang terang-terangan di Surah Albaqarah ayat 274; Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. “Jadi bagi yang ingin mendonasikan, silakan melalui Donasi KKSS di nomor rekening : 149.000.4525.871 atas nama Ahmad Basir, bendahara KKSS,” jelas Basir.
Seperti diketahui, kerusuhan dan kekerasan di Wamena pada 22 September 2019 lalu, membuat warga trauma. Bahkan, ada yang meninggal dan gelombang eksodus berkisar 4.000 orang serta yang mengungsi 5.500 orang. Menurut sumber yang didapatkan dari RMOL.ID, bahwa korban kerusuhan di Papua itu sudah 32 orang meninggal dunia dengan rincian 22 etnis Bugis dan 10 orang etnis Minang. Kerusuhan terjadi karena adanya konflik horizontal. (git)