TINTAKALTIM.COM-Terminal Batu Ampar di kawasan Jalan Patimura yang jadi satu dengan Gedung Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim terus berbenah. Upaya revitalisasi dilakukan karena sudah jadi simpul Ibu Kota Negara (IKN).
Di terminal ini, juga sudah dibangun musala sangat representatif yang dapat dimanfaatkan untuk umat Islam secara umum melaksanakan salat. Penumpang yang sedang menunggu bus ke Banjarmasin dan Samarinda pun sudah memanfaatkan musala jika waktu salat zuhur dan ashar tiba.
Bahkan yang sangat surprised bagi BPTD Kaltim, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Irjen Pol Risyapudin Nursin dan rombongan bersama Direktur Angkutan Suharto, Kasubdit Antarmoda Iman Sukandar saat berkunjung ke Kota Balikpapan untuk melakukan penandatanganan MoU kaitan pengoperasian transportasi massal bus skema Buy The Service (BTS) dengan Walikota H Rahmad Mas’ud SE ME dan memberi pengarahan pegawai BPTD Kaltim, sempat salat berjamaah di musala itu.
“Wah sangat surprised dan bangga sekali Pak Dirjen sempat salat di musala yang baru. Semoga jadi berkah,” kata Pengawas Terminal Batu Ampar Sulis Setyawan.
Musala di bagian pojok gedung itu, berukuran 10×15 meter dan selama sepekan sudah dipergunakan untuk kegiatan salat. Bahkan, salat subuh pun dimanfaatkan petugas security.
“Terus dilengkapi oleh kontraktor pelaksana. Tetapi untuk air pendingin (AC) sudah ada. Termasuk tempat bersuci (thaharah) atau wudhu untuk laki-laki dan wanita,” kata Sulis menjelaskan kaitan musala itu.
Musala harus bersih itu wajib, karena kata Sulis Setyawan, itu tempat ibadah dan jadi ‘rumah Allah’ dan harus terjaga kesucian dan kebersihannya. Karena tak hanya untuk salat tetapi juga bisa belajar agama dan ngaji.
“Kita lagi memesan stiker untuk sekitar musala dengan tulisan batas suci yang memberi imbauan lengkap dengan Batas Suci, Alas Kaki Harap Dilepas. Sehingga alas kaki tidak sampai menyentuh lantai yang bagian dari kesucian dan semua harus menjaganya,” kata Sulis Setyawan
Pegawai BPTD Kaltim baik yang laki-laki dan wanita pun sudah memanfatkan musala itu untuk salat zuhur. Sehingga, aktivitasnya pun sudah terlihat. Bahkan, kumandang azan dan iqomah juga sudah dilakukan lewat pengeras suara jika waktu salat tiba.
“Silakan yang mau mengumandangkan azan, pegawai BPTD Kaltim misalnya. Sehingga, syiar Islam-nya pun terlihat sekaligus mengingatkan waktu salat tiba,” kata Hasbin dan Iwan yang aktif salat di musala itu.
Calon penumpang pun bisa memanfaatkan musala itu untuk salat. Karena, revitalisasi gedung memang bertujuan untuk peningkatan pelayanan terminal bagi masyarakat. “Kita melakukan revitalisasi bangunan BPTD Kaltim sejatinya untuk peningkatan pelayanan. Makanya selain musala juga dibangun toilet yang harus terjaga kebersihannya,” kata Kepala BPTD Kaltim Dr Muiz Thohir ST MT.
Revitalisasi gedung BPTD itu memang diusulkan awalnya oleh Kasi Sarana Wisnu Herlambang yang didukung kasi lainnya dan Kepala BPTD Kaltim serta disetujui pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub. Wisnu sekarang sudah pindah ke BPTD Riau.
“Selain jadi legacy Pak Wisnu dan para kasi serta Pak Kepala Balai, juga revitalisasi gedung dan adanya musala itu sangat bermanfaat. Semoga dicatat jadi amal jariyah,” kata Amiraldi dan Ilham yang biasa salat di masjid keluar kantor, kini di musala itu.
Ketika baru masuk kerja di BPTD Kaltim, Kepala Seksi Sarana Angkutan Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan Hendra Ayi Sonica pun sempat salat di tempat itu. Termasuk, kepala seksi lainnya yakni Sudarmaji dan Bagus Panuntun.
“Alhamdulillah, nyaman musalanya. Air wudhunya lancar dan terlihat lebih bersih serta sangat luas,” kata Hendra Ayi Sonica.
Tak hanya musala, fasilitas baru di Gedung BPTD Kaltim setelah revitalisasi juga ada toilet yang sifatnya umum untuk calon penumpang atau pengunjung di Terminal Batu Ampar.
“Kantor BPTD Kaltim ini sangat ideal, layaknya seperti hotel, toiletnya bagus dan bersih,” kata AKBP I Gusti dari Biddokkes Polda Kaltim saat menggelar acara sosialisasi kesehatan di Terminal Baru Ampar belum lama ini.
AT-THOHIR
Di sela-sela usai salat zuhur berjamaah, sejumlah pegawai BPTD Kaltim banyak yang menanyakan apa nama musala itu? Media ini mengusulkan agar diberi nama At-Thohir karena itu nama jika dibahasakan punya makna beragam. At-Thohir juga bermakna bersih dan suci atau dalam makna harfiah lainnya bisa tenteram dan baik.
“Wah tepat sudah kalau diberi nama Musala At-Thohir karena sesuai dengan keberadaan tempatnya yang suci, bersih, bisa membuat tenteram untuk kebaikan,” kata Sulis Setyawan dibenarkan Faisal, Taufiq, Asep dan lainnya yang baru saja bubaran salat zuhur berjamaah. Jazakumullahu khair. Ayo salat berjamaah di Musala At-Thohir.(gt)