TINTAKALTIM.COM-Event Electric Vehicle Fun Day di Lapangan Merdeka Balikpapan dijadikan ajang sosialisasi dan edukasi kaitan kendaraan listrik oleh Ditjen Hubdat Kemenhub khususnya Direktorat Sarana dan Transportasi Jalan
Muncul opsi alternatif dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sisi transportasi dan masyarakat saatnya mengubah mindset untuk mencari harga murah. Karena, kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM) semakin hari semakin mahal.

Itu mengemuka pada talk show atau bincang santai membahas kaitan kendaraan listrik berbasis baterai di acara EV Fun Day. “Kaltim khususnya Kota Balikpapan sangat tepat berubah dari fosil ke listrik. Karena, daerah yang disebut oil city tapi anehnya sulit mencari BBM,” kata Riftayosi dari Direktorat Sarana Transportasi Jalan Kemenhub, salahsatu narsum pada talk show menyinggung pentingnya masyarakat berubah ke kendaraan listrik
Selain Yosi, tampil juga narsum lain di acara talk show itu Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Balikpapan Badruz Zaman, Kadishub Kaltim Yudha Pranoto, akademisi dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Khaliq Deliasgarin Radhyantho dan influencer Mr Gamayel

Menurut Yosi, sudah terjadi tingkat emisi gas buang yang memengaruhi lingkungan. Jika dikaji, dari penelitian selama setahun, nyaris mencapai 1,7 persen kenaikan emisi ini sehingga mengakibatkan tingkat suhu meningkat. Itu terjadi karena pertumbuhan kendaraan semakin cepat dan rata-rata menggunakan bahan fosil.
Yosi menyarankan, energi baru terbarukan (EBT) itu sekarang listrik untuk daya kendaraan. Tetapi, semuanya perlu dukungan multi-stakeholders. Sebab, kendaraan bertenaga baterai atau baterai electric vehicle sudah banyak dijual Agen Pemegang Merek (APM) sehingga masyarakat semakin mudah mendapatkan
“Apresiasi untuk Ditjen Hubdat Kemenhub yang menggelar sosialisasi kendaraan listrik. Tinggal nanti pola elektrifikasinya didukung PLN yang jadi industri penyedia listrik,” kata Yosi.
MENDUKUNG
Sementara itu Yudha Pranoto menegaskan, di Kaltim jika dibandingkan daerah lain, Kota Samarinda sudah leading kaitan penggunaan kendaraan listrik. Bahkan, sudah ada sejumlah charging station atau pengisian daya di sejumlah tempat.
“Sepertinya Samarinda sudah siap untuk melakukan perubahan kultur ke kendaraan listrik dari BBM. Karena, selain ramah lingkungan juga murah. Maka, kebijakan Kemenhub harus didukung sebagai wujud melakukan akselerasi percepatan kendaraan listrik di Indonesia,” ungkap Yudha.

Disebutkan Yudha, sekarang ini produksi kendaraan listrik progresnya sangat baik. Apalagi pemerintah meluncurkan konsep konversi dari BBM ke daya listrik berbentuk baterai.
“Disubsidi lagi. Ini sangat mendorong penggunaan kendaraan listrik di Kaltim. Sehingga, kegiatan EV Fun Day sangat tepat dilakukan di Kaltim. Suka tidak suka, peralihan ke kendaraan listrik pasti akan terjadi,” ungkap Yudha.
PASANG 13 SPKLU
Kaitan percepatan penggunaan kendaraan listrik, Badruz Zaman mengatakan, PLN Kaltim-Kaltara sudah membangun 13 lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang lokasinya Balikpapan, Samarinda, Paser bahkan sampai di gerbang Himpunan Pekerja Konstruksi (HPK) IKN serta ke Tarakan
“Ada rencana kita juga akan membangun SPKLU di bandara support IKN. Sebab, bagi PLN sekarang ini penggunaan bahan fosil istilahnya sudah diidiomkan ‘haram’ karena sudah terintegrasinya sistem kendaraan berebasis listrik,” ungkap Badruz.
Dikatakan Badruz, saat ini PLN memberikan diskon tarif listrik sebesar 30 persen untuk siapa saja pemilik kendaraan listrik yang melakukan pengisian daya baterai mobil listrik melalui fasilitas home charging dan itu bisa dilakukan untuk pemakaian mulai pukul 22.00 Wita hingga pukul 05.00 Wita. Secara per kWh adalah jika normal sekitar Rp1.450 dan kini hanya Rp1.100 per kWh

“Bagi PLN edukasi kendaraan listrik baik sepeda motor maupun mobil, kita menjemput pelanggan. Sebab, ekosistemnya belum familiar. Tapi, secara umum untuk kegiatan operasional perusahaan, sudah menggunakan mobil dan motor listrik,” ungkap Badruz.
Demikian halnya dari ITK Khaliq, sangat mendukung kebijakan kendaraan listrik. Apalagi, kampus yang terletak di kawasan Kariangau ini mahasiswanya bukan lagi mendukung tetapi sudah menciptakan mobil listrik karya mahasiswa.
“Nama mobilnya si Enggang. Sehingga, ITK itu sudah jadi ‘rumah inovasi’ electric vehicle dan pernah ikut lomba nasional Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) di Bandung,” ujar Khaliq ditambah Mr Gamayel yang menyebutkan bahwa kendaraan listrik harus sukses di Kaltim. (gt)