TINTAKALTIM.COM-Pariwisata sektor yang jadi ikon daerah maju maupun berkembang. Kota Balikpapan sangat mungkin ‘disulap’ jadi destinasi pariwisata unggulan. Salahsatu caranya mengubah wajah ‘hutan’ yang sunyi menjadi tempat wisata yang jadi suasana asri, indah serta penuh pesona.
Kegigihan itulah ditunjukkan Wakil Walikota (Wawali) Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE. Dirinya menyulap lahan miliknya menjadi tempat yang nyaman dan sejuk serta jadi penghilang penat.
Sebelumnya lahan yang disulap Rahmad berbatasan dengan penyeberangan feri Kariangau kilometer 5 ini, tepatnya masuk wilayah Kelurahan Kariangau Kecamatan Balikpapan Barat tak ada gaung, sunyi tanpa penghuni. Kini menjadi cantik dan memberikan daya tarik.
“Kami ingin menuangkan visi pariwisata lewat lahan pribadi. Nggak fair toh, saya hanya bisa bicara pariwisata tanpa memberi contoh dulu kepada warga kota,” kata Rahmad Mas’ud (RM) yang berkeliling bersama Tintakaltim.Com menggunakan golf car didampingi Ketua KNPI Balikpapan Andi Welly serta sahabat RM Ustaz Mustaqim.
Suasananya sejuk. Golf car terus dipacu memutar lahan sangat luas. Lahan yang dulu hanya rerimbunan pohon, kini telah ada sejumlah fasilitas. Ada tambak udang dan ikan yang dapat ‘dipanen’ setiap tahun, ada juga pengembangbiakan sapi. Jika berdiri dari kejauhan, akan melihat view nan menawan juga indah. “Beautiful dan sejuk ya. Subhanallah. Kalau tidak punya niat tulus memoles untuk kepentingan Balikpapan, tak mungkin berubah jadi tempat wisata begini,” komentar Ustaz Mustaqim yang turun dari golf car dan menikmati suasana kawasan itu, memuji inovasi RM.
WISATA BUKIT RM
Di bagian atas, lahan sudah dipasang paving block, terlihata ada ‘villa’ sederhana tapi isinya lengkap. Kawasan itu belum ada nama. Kelakar sahabat RM pun terjadi. Beri nama kawasan ‘Wisata Bukit RM’ atau ‘Villa RM’.
Villa dua tingkat itu desainya semacam rumah joglo. Ada kamar tidur dan ruang tamu yang tepat jadi tempat untuk mendapatkan suasa tenang, santai sambil memulihkan energi yang selama ini disibukkan dengan pekerjaan. Cocok untuk ‘membebaskan’ diri dari kebisingan. Apalagi untuk weekend bersama keluarga. “Enak toh melihat pandangan dari rumah mungil ini,” seloroh Rahmad Mas’ud.
Rumah dua tingkat didesain indah. Ada dapur, listrik dan air bersih yang dibuat RM dari pengelolaan air tanah lewat Water Treatment Plant (WTP) yang ada di sekitar kawasan itu. Suasana ritual pun diciptakan RM. Bagian bawah dapat dijadikan tempat salat dan dilengkapi kran air wudhu. “Menikmati rezeki Allah itu harus juga bersyukur lewat salat,” ucap RM yang memandu kegiatan salat Magrib berjamaah dipimpin imam Ustaz Mustaqim. Suasana yang masih sangat asri menambah khusyuknya suasana salat magrib berjamaah saat itu.
Di sekitar ‘Villa RM’ itu, ada ratusan ayam bangkok yang memang dipelihara untuk menciptakan suasana riuh. Suara ayam bersautan-sautan. Bisa disebut itulah suasana desa yang dapat menciptakan ‘pemburu senja’. Lalu, di atas ketinggian bukit sepanjang melemparkan pandangan mata, hamparan perkotaan, kapal, laut, lampu-lampu menyorot tajam penuh eksotis.
Trek menuju Wisata Bukit RM cukup berliku. Tapi dengan menggunakan golf car tak terasa. Jika malam sudah terlihat terang karena ada aliran listrik menerangi jalan yang energinya solar cell. Kita dapat berjalan di sekitar rimbunnya pepohonan dan ramahnya alam. “Pas sudah ini tempat wisata. Asyik dan penuh pesona. Ini wisata bukan kaleng-kaleng,” ucap Andi Welly yang menikmati trek menuju villa itu.
WISATA BERKUDA
Rahmad Mas’ud juga telah mendatangkan kuda pacuan di kawasan Wisata Bukit RM itu. Ada 3 kuda dari Jeneponto. Kabupaten Jeneponto memang dijuluki sebagai ‘kota kuda’. Karena kuda sudah menjadi bagian keseharian masyarakatnya. “Pak Rahmad itu bisa memacu kuda. Ya sebagai joki lah, kalau menunggang di pacuan juga punya skill. Jika wisata miliknya dijadikan pacuan kuda juga luar biasa,” ujar Abu, penunggang kuda asal Sulbar yang didatangkan khusus RM ke Balikpapan.
Abu lalu bercerita. Di Jeneponto ada pasar kuda. Ada ribuan kuda dijual pada hari-hari tertentu. Harganya dari Rp8 juta hingga Rp20 juta. Itu harga murah. “Tiga kuda Pak Rahmad Mas’ud dibeli rata-rata harga Rp20 juta,” sebut Abu.
Di bukit itu, Rahmad mengelus-ngelus kudanya. Ia pun sempat menunggang kuda sambil memberi makan kuda dengan rumput-rumput yang ada di kawasan itu. Ia ingin mendesain kawasan lahanya untuk wisata berkuda seperti di Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. “Saya akan ciptakan wisata berkuda sekaligus promosikan Kota Balikpapan. Tentu sambil menunggu kuda harus jinak dan terlatih. Sebab, warga pemula harus dilatih dulu bagaimana menunggang kuda yang benar,” jelasnya.
Rahmad juga berangan-angan menciptakan pariwisata di kawasan lahan pribadinya dengan wahana permainan flying fox, atau permainan yang menggunakan katrol dan digantungkan dengan kabel baja. Tentu nanti, warga dapat meluncur di ketinggian di mana lokasi lahan itu pun sudah sangat tinggi.
DRIVING GOLF
Yang menarik, di kawasan milik RM tentu akan memberi daya tarik pemain golf. Sebab dibuat juga driving range golf. Sehingga, dapat dijadikan untuk berlatih memukul bola bagi pecandu golf. Media ini pun sempat mencoba untuk driving kendati harus susah payah. “Saya ciptakan driving range golf membantu pemain golf untuk berlatih. Lumayan bisa memukul 100 bola sebelum ke lapangan,” ujar Rahmad Mas’ud yang ternyata cukup piawai dalam permainan golf.
Driving range itu juga telah dilengkapi dengan hole. Hanya cukup unik hingga menimbulkan komentar sahabat RM, Ustaz Mustaqim. Keunikannya, karena RM memasang bendera di hole itu dengan bendera Partai Golkar. “Ini menunjukkan loyalitas pada partai. Cocok sudah jadi Ketua Partai Golkar sampai hole dipasangin bendera Golkar,” kelakar Mustaqim disambut tawa RM dan Andi Welly.
Rahmad menyebut, driving range itu dapat digunakan sahabat-sahabatnya untuk sekadar membenarkan pukulan dengan menggunakan stick. Seperti teknik dan posisi memukul hingga backswing yang baik. “Golf itu sulit. Harus terus berlatih supaya pukulan akurat,” kata Rahmad yang sempat memandu penulis saat mencoba driving.
WISATA KAPAL
Yang menunjukkan kesungguhan Rahmad Mas’ud menciptakan wisata baru di Kota Balikpapan adalah dengan menyediakan kapal wisata. Kapal miliknya itu kini telah didesain di galangan miliknya PT Cindara Pratama Group kawasan Kariangau. Kapal itu sekarang didesain interiornya terlihat ekslusif dan lux. Di mana terdapat sekitar 70 seat yang berkelas VIP. Harga kapal juga cukup mahal, miliaran rupiah.
“Kalau di Samarinda dapat mengarungi Sungai Mahakam mengunakan Kapal Wisata Pesut, nanti di Balikpapan ada juga dan lebih menarik dengan kapal wisata modern. Kita akan test drive menuju Pulau Balak-balakan Sulbar. Tapi warga Balikpapan nanti bisa keliling Teluk Balikpapan gunakan kapal wisata tersebut,” ujar Rahmad.
Menurut Rahmad, nanti kapalnya dapat digunakan untuk promosi wisata Kota Balikpapan. Sehingga, ada semacam keunggulan jika ‘orang luar’ ke Balikpapan. Mereka dapat menikmati suasana kota Balikpapan lewat teluk dengan wisata kapal. Sehinga, hal ini menciptakan destinasi wisata alam yang cantik dan memberi daya tarik. “Pemerintah nanti dapat bekerjasama dengan badan promosi pariwisata. Saya dengar di Balikpapan juga sudah berdiri Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI), nanti dapat dikoordinasikan,” ujar Rahmad optimistis.
Kapal wisata itu bernama Mahlia, nama itu diambil dari anak bungsu RM. Kini kapal dirancang di galangan. Dilengkapi dengan interior yang dapat memberi kenikmatan bagi penumpang. Rahmad Mas’ud tidak ingin sekadarnya menyiapkan wisata kapal itu. “Menciptakan pariwisata itu harus profesional, sebab memberi kepercayaan pengunjung,” pungkas Rahmad yang berkeliling melihat pembuatan kapal itu bersama Andi Welly. (git)