TINTAKALTIM.COM-Menggarap event besar dan menghadirkan Presiden RI Joko Widodo, tidak mudah. Harus perfect alias sempurna. Karena, ada standard operating procedure (SOP) yang tak boleh dilanggar.
Sejak dua hari sebelumnya, tim Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim bekerja super ekstra. Di lapangan leader-nya Kepala Balai (Kabalai) Dr Muiz Thohir ST MT dan sejumlah kepala seksi (kasi) seperti Kasi Sarana Wisnu Herlambang, Kasi Tata Usaha (TU) Sudarmaji, Kasi Lalu-lintas Bagus Panuntun serta jajaran pegawai semua seksi.

“Kita menjalankan event alami saja dengan melihat kondisi terminal. Tetapi, juga mendengar saran-saran dari sejumlah pihak atas persiapan peresmian Terminal Samarinda Seberang (SS) ini,” kata Muiz Thohir memberi motivasi timnya.
Wisnu yang jadi technical leader di lapangan, menerjemahkan pesan itu dengan merangkul soliditas tim. Sebab, event ini berskala nasional. Sehingga, diawasi seluruh jajaran dari protokol presiden yang tergabung di advance kepresidenan, Direktorat Prasarana Angkutan Jalan Ditjen Hubdat Kemenhub, protokol Menhub dan seluruh pihak. Bahkan, Danrem, Pangdam dan Kapolda pun ikut meninjau lokasi

Satu per satu pekerjaan dilakukan. ‘Menyulap’ kondisi terminal untuk penempatan stage yang memakan durasi agak lama karena jadi ‘wajah’ utama. “Besok tim advance kepresidenan tiba untuk memberi advis,” kata Muiz Thohir dibenarkan Wisnu.
Tim advance kepresidenan pimpinan Khrisna Dwi Wresnimurti SE M Acc, tiba Minggu (25/02/2024). Siangnya, Direktur Prasarana Transportasi Jalan Toni Tauladan dan Kasubditnya Rudi Arya serta ditambah protokol Menhub.
“Saya mau lihat besok pagi (Senin, 26/02) agar stage sudah terpasang dulu. Supaya dapat dinilai. Malamnya baru general review (GR),” pinta Khrisna yang berkeliling terminal dan menyetujui Presiden Jokowi menaiki anak tangga di pintuutama.

BPTD Kaltim mempersiapkan peresmian terminal oleh Presiden Jokowi ini menggandeng Event Organizer (EO) Mahacita Indonesia dengan owner Chita Wijaya. Seluruh pihak melakukan monitoring dari Menhub Budi Karya Sumadi didampingi Sekjen Kemenhub Novie Riyanto dan Sesditjen Hubdat Amirullah memberikan advis kepada EO dan BPTD.
Amirullah langsung action. Memasuki ruang tunggu (waiting room) penumpang. Ia minta agar ruang laktasi dan ruang kesehatan diisi. Termasuk, mendesain ruangan itu dengan lukisan. Kepala Terminal Samarinda Seberang Heriawan harus berkali-kali mendapat advis dari Amirullah.
“Tolong secantik mungkin. Kursi harus ditambah dan koordinasikan cepat,” pinta Amirullah. Muiz Thohir pun sangat reaktif dan ‘perintah lisan’ Sesditjen itu direalisasikan. Tak tanggung-tanggung, karena membeli kursi baru harus indent, kursi dibawa dari Kota Balikpapan sebanyak 12 kursi.

Untuk lukisan, Sudarmaji langsung action. Ia berupaya untuk mendapatkan lukisan itu. Dapat, 10 lukisan dari Komunitas Perupa Seni Kayoe Samarinda. “Lukisan dipasang bervariasi ya supaya indah. Termasuk foto Pak Menhub dan Jokowi,” kata Sudarmaji.
Semua berjalan lancar. Termasuk memperbaiki jalan di bagian depan tempat Presiden Jokowi lewat. Amirullah memerintahkan Muiz, Wisnu dan Sudarmaji. Alhasil, jalan dihotmix jajaran PUPR Kaltim. “Alhamdulillah, semua berjalan lancar,” kata Muiz.
Bukan itu saja, Wisnu harus memerintahkan sekitar 16 pengecat (tukang cat) untuk memoles warna gedung yang sudah mulai usang karena dibangun tahun 2020. Semua lancar termasuk Sulis Setyawan mendatangkan langsung tim cleaning service (CS) dari Balikpapan yang membantu maksimal ditambah tim BPTD Kaltim yang setiap hari bekerja membersihkan seluruh sudut Terminal Samarinda Seberang
BONGKAR PASANG
EO Mahacita Indonesia harus kerja full day. Sebab, main stage itu harus dipoles. Tak hanya itu, ada tiga titik harus menjadi perhatian yakni ruang tunggu, ruang untuk UMKM dan holding presiden serta main stage.

Chita Wijaya dan superteamnya ikut perintah siapa saja. Kendati, ia akui terkadang advis yang masuk berubah-ubah. “Demi suksesnya acara, kami dari Mahacita Indonesia menerima semua masukan. Tentu dengan argumentasi juga. Tetapi, semua kita akomodir baik dari protokol kepresidenan, protokol Menhub bahkan Menhub langsung,” kata Chita Wijaya.
Sulis Setyawan terkadang juga mendapat perintah dadakan. Ia selalu koordinasi dengan EO. Seperti misalnya, harus bongkar-pasang prasasti sampai tiga kali. Termasuk juga video tron yang terpasang agak silang, harus dibongkar dan diubah dengan view menghadap ke depan.

Memang serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi tata tempat, upacara dan tata penghormatan misalnya harus sesuai protokoler. Itu selalu mendapat advis dari keprotokolan presiden termasuk pasukan pengaman presiden (Paspampres) yang datang lebih awal demi memberikan pelayanan sampai titik kesempuranaan acara.
Tahapan itu terus dikoordinasikan saat di Terminal Samarinda Seberang dari pengaturan, penataan, kerapian, ketertiban, kelengkapan hingga pengecekan. Di bagian holding Presiden Jokowi pun, dipasang panel informasi konvensional (standing banner) yang memuat informasi rancang bangun Terminal Samarinda Seberang. Wisnu Herlambang dan team harus merajut dan memasang sendiri. Bahkan, ia juga mencangkul parit bagian depan
MASYARAKAT
Sekitar 1 jam menunggu Presiden Jokowi memasuki Terminal Samarinda Seberang, ribuan masyarakat sudah berdiri di sepanjang Jalan Bung Tomo. Mereka terdiri dari anak-anak, dewasa bahkan dari ormas. Rela berpanas-panasan menunggu datangnya presiden.

Saat itu, Presiden tiba di Bandara APT Pranoto dan melakukan perjalanan ke Terminal Samarinda Seberang. Nyaris memakan waktu hampir 1 jam. Dan, setibanya di terminal, iring-iringan rombongan Presiden RI disambut yel-yel masyarakat.

Melihat masyarakat berkumpul, mobil yang ditumpangi Presiden dengan plat warna merah Indonesia 1 berhenti. Presiden Jokowi keluar dan menyapa warga. Ia juga membagi-bagikan kaus serta ada yang diajak foto selfie.
Antusias masyarakat menunggu kedatangan Jokowi ini tak hanya di bagian depan terminal. Sampai ke bagian belakang tempat presiden masuk ruangan.
Semua berjalan aman, lancar dan terbit. Kendati waktu persiapan kedatangan Presiden Jokowi singkat tetapi tim BPTD Kaltim, EO dan seluruh pihak bekerja sangat cepat.

“Ini pengalaman berharga bagi BPTD Kaltim dan Terminal Samarinda Seberang. Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung acaranya lancar dan sukses,” kata Kepala Terminal Samarinda Seberang Heriawan yang selalu merapat dan ditanya Menhub Budi Karya Sumadi dan semua pihak. Bahkan, Heriawan memiliki keutamaan (privilege) lewat ID-Card khusus VVIP sehingga aksesnya bisa kemana saja dari Paspampres. Sementara pejabat lainnya tidak. (gt)