TINTAKALTIM.COM-Hujan yang mengguyur kota Balikpapan beberapa hari ini, tetapi belum dapat menggenjot produksi air PDAM Balikpapan yang dioperasikan Perumda Tirta Manuntung. Karena, kondisi level belum maksimal atau limpah.
Pasca hujan memang level meningkat. Tercatat pada Senin (16/10/2023) kenaikan level Waduk Manggar berkisar 4 sentimeter. Hanya, debitnya belum maksimal karena sebelumnya turun nyaris 50 persen.
Level Waduk Manggar misalnya sempat pada posisi 8,2 meter dari kondisi normal 10,3 meter. Dan batas pengambilan airnya di angka 5 meter. Sedang Waduk Teritip kapasitas airnya berada di angka 2,42 meter dengan batas terendah pengambilan airnya 1,8 meter.
“Memang hujan menambah level waduk. Hanya, pola distribusi tetap diatur agar tidak segera habis kembali. Sebab tidak boleh pengambilan air sampai maksimal karena terkena sedimen,” kata Plt Direktur Utama (Dirut) PDAM Balikpapan Rita kepada media ini.

Menurut Rita, proses penggiliran air memang hingga 20 Oktober 2023. Hanya, kapasitas air yang ada di waduk harus tetap dijaga. Sehingga, ketika distribusi berkurang debitnya maka tetap saja daerah-daerah tinggi tidak mengalir. Karena, daya tekanan air memang berbeda dengan listrik.
“Intinya debitnya masih diatur. Sebab, cuaca Balikpapan sangat anomali dan hujan yang turun belum pula secara maksimal menaikkan drastis level di Waduk Manggar dan Teritip. Jadi, semoga saja terus musim hujan,” kata Rita.
Pengaturan distribusi air ini memang bertujuan untuk menjaga kapasitas produksi. Karena, di beberapa daerah masih musim kemarau dan dikhawatirkan hujan yang terjadi nanti lama lagi terjadi kemarau.
“Semoga saja November 2023 sudah masuk hujan, sehingga pola penggiliran yang dilakukan bisa kembali normal dan distribusi air pun normal,” kata Rita. (gt)