TINTAKALTIM.COM-Perkataannya mengandung nilai edukatif. Sehingga dalam keluarga dialah figur yang sering jadi model guru yang tugasnya mengembangkan kepribadian seseorang. Tegas dan melakukan ‘transfer moral’ atau dalam agama disebut membentuk dengan sikap akhlakul karimah.
Dialah H M Hasjim Mahmud, pendiri Yayasan Airlangga Group . Rabu, 18 September 2019, genap berusia 86 tahun. Raut wajah Hasjim Mahmud yang lahir di Sinjai 18 September 1933 silam, terlihat gembira karena ia dikelilingi anak dan keluarganya serta seluruh ‘pejuang pendidikan’ di bawah naungan yayasan.
Gedung Chengho yang bagian dari kampus Universitas Mulia (UM) menjadi saksi H Hasjim dan keluarga untuk mengenang ingatan ketika dilahirkan di bumi lewat prosesi perayaan ultah. Desain perayaannya pun dirancang oleh panitia di bawah komando pelaksana tugas (Plt) Rektor Universitas Mulia Sigit Sigalayan. Sederhana tak glamour tapi nuansanya menciptakan ritualisasi rasa syukur.
Dua rasa menjadi satu yakni gembira dan syukur diperlihatkan oleh seluruh undangan yang hadir. Mereka tak hanya dari Balikpapan tapi juga Samarinda bahkan dari Surabaya untuk sama-sama menyampaikan ucapan ultah owner dan pendiri Yayasan Airlangga Group itu.
Diawali dengan tarian khas Kalimantan oleh dua mahasiswi UM, seolah menjadi opening ceremony ultah. Tapi tergambar juga filosofi bahwa tarian itu untuk memuliakan tamu yang hadir. Tak lama, suasana penuh dengan muhasabah atau introspeksi diri saat Pimpinan Ponpes Nurul Khair Habib Noval memberi tausyiah ultah.
Habib Noval lebih banyak mengingatkan pentingnya bersyukur atas kejadian yang menimpa manusia. Apalagi dalam kaitan usia. “Pak Hasjim Mahmud sudah diberi usia panjang. Sehingga, keteladanannya akanlah menjadi contoh lainnya,” kata Ustaz Noval.
Dalam merayakan ultah selain muhasabah kata Ustaz Noval, juga dijadikan renungan untuk ‘menghisab diri’ , sebab itu dapat menjadi proses berbuat baik secara berkelanjutan. “Haasibu anfusakum qabla antuhasabu, hisablah dirimu sebelum kelak kau dihisab,” kata Ustaz Noval mengutip suatu hadist. Sebab, di era sekarang katanya, lebih banyak orang-orang ‘menghisab orang lain’ atau senang mengoreksi kesalahan orang lain. Padahal, hisab diri itu lebih penting. “Ayo kita terus berserah diri dan tobat ke jalan kebaikan. Tiap detik, tiap menit, tiap minggu, tiap bulan dan seterusnya, agar diri seseorang menjadi baik dan teladan,” pinta Ustaz Noval.
LANJUTKAN PERJUANGAN
Usai tausyiah, dilanjutkan prosesi pemotongan kue ultah. ‘Sang guru teladan’ H Hasjim dan istri didaulat berdiri, ia didampingi anak-anaknya serta menantu, seluruh wajah memancarkan rasa kebahagiaan. Bisa kumpul bersama dan merayakan ultah orangtua adalah bagian dari berkah. Terdengar lirih lagu oleh seluruh undangan dengan syair Hari ini, hari yang kau tunggu, bertambah satu tahun, usiamu bahagialah selalu dari group Jamrud.
Tetapi, lantunan lagu lainnya pun menggema Alhamdulillah, Wasyukurilah bersyukur padamu ya Allah, kau jadikan kami saudara indah dalam kebersamaan. Bersujud kepada Allah, Bersyukur sepanjang waktu, setiap nafasmu seluruh hidupmu semoga diberkati Allah. Seolah penyanyi Opick hadir ikut dalam rangkaian perayaan ultah nan indah.
Undangan ikut larut dalam kebahagiaan bersama, apalagi H Hasjim Mahmud menyampaikan rasa syukurnya dapat berkumpul bersama. “Saya berterimakasih kepada Allah yang telah memberi usia saya hingga 86 tahun. Ini semacam berkah, karena jika ingin merefleksi usia, rata-rata orang Indonesia mencapai 70 tahunan. Alhamdulillah, saya masih sehat, semoga bapak dan ibu semua undangan sehat,” ungkap Hasjim Mahmud.
Ia pun berterimakasih kepada Sigit Sigalayan yang telah mendesain acara ultah dirinya. Padahal, dalam ‘kamus kehidupannya’ tak pernah merayakan ultah. Tapi, ia bersyukur dengan prosesi perayaan tersebut dirinya dapat berbaur, bertemu dengan keluarga dan undangan yang hadir. “Terimakasih Pak Sigit sudah secara tulus merancang acara ultah saya,” ungkap Hasjim sambil memandang Sigit Sigalayan.
Ada pesan moral yang disampaikan Hasjim, yakni UM harus dikelola profesional dan oleh orang-orang profesional sebab jadi kiblat pendidikan teknologi dan mendidik anak-anak di masa depan. Hanya ia juga menekankan karakter juga penting selain keilmuan. “Manusia itu ada batas kehidupannya, kalaupun Allah memanggil saya, teruskan perjuangan untuk membesarkan UM. Anda sekalian adalah pejuang pendidikan dan Airlangga Group besar karena kalian. Saya bangga dan teruslah berjuang,” pesan Hasjim Mahmud.
Dari data penulis, Hasjim Mahmud adalah figur yang telah meletakkan dasar-dasar pendidikan karakter dan juga dinilai sebagai pelopor dunia pendidikan, sehingga sempat dianugerahi sebagai warga beprestasi oleh Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi pada hari jadi Kota Balikpapan beberapa tahun lalu.
Bukan itu saja, ia adalah tokoh pendidikan dan pernah menjadi inspektur pada kantor inspeksi IV Makassar wilayah Indonesia Timur meliputi Sulsel, Sulut, Maluku, NTB dan NTT pada tahun 1953 dan di tahun 1962 pernah mengajar pengarahan tenaga mahasiswa di Watampone dan Bulukumba. Berlanjut, tugas belajar di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya dan lulus sebagai Sarjana Muda di tahun 1967.
Ilmu mendidik Hasjim dipoles sebagai pegawai di kantor wilayah Dikbud Provinsi Jatim dari tahun 1970-1982. Tapi dirinya pun seorang organisatoris karena pernah menjadi Ketua Pemuda Pelajar Mahasiswa Sinjau (1962), Pengurus Dewan Pemuda Sulsel (1962), Pengurus Himpunan Mahasiswa Makassar, Pengurus Muhammdiyah Surabaya dan pernah pula belajar ilmu ekonomi di fakultas ekonomi Universitas Hassanuddin
TAGLINE ULTAH
Dalam konteks karakter, Sigit Sigalayan menilai itulah modal utama kebesaran Airlangga Group, sebab transfer knowledge itu ditularkan Hasjim Mahmud ke anak-anaknya yang berimbas pada proses pengelolaan dunia pendidikan. Sehingga, dirinya lah yang membuat tagline yang dituangkan dalam backdrop ultah dengan ungkapan: Karakter Diajarkan melalui Keteladanan. “Ide saya sebelumnya saya sampaikan Pak Agung (Rektor UM) dan dinilai sangat tepat untuk jadi makna ultah Pak Hasjim Mahmud,” jelas Sigit.
Tak hanya Sigit, komentar tentang sosok Hasjim juga datang dari Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan Mundzir menyebut, bahwa proses pendidikan karakter di Airlangga Group terbentuk dari sikap Hasjim Mahmud ditularkan ke anak-anaknya yang menjadi penerus estafet perjuangan membesarkan UM. “Saya melihat Pak Hasjim mendidik dengan pola pendidikan karakter yang orientasinya ilmu dan logika serta sikap untuk taat pada Allah. Sehingga, itu harus dipertahankan hingga sekarang dan masa datang,” kata Mundzir.
Demikian halnya disampaikan ‘perintis senior’ yang ikut membesarkan UM, Herman Widjayanto yang katanya Hasjim orang tegas dalam mendidik. Sederhana, dan mengedepankan nilai-nilai luhur. Tidak akan pernah berhenti ucapannya kepada anak-anaknya dengan nasihat kalau kegiatan salat 5 waktu belum didirikan. “Salat sudah dilakukan, nah kalau mau dapat uang silakan, kalau belum jangan harap diberi uang. Dan, wujud kesyukuran itu, uang seberapa pun harus diterima jangan ditolak karena itu rezeki,” cerita Herman mengulas karakter sang guru Hasjim.
FAMILY DAY
Meski dalam perayaan ultah Hasjim, tapi panitia mengemasnya seperti family day. Karena, undangan dari Samarinda yang tergabung dalam Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) pimpinan Ir Riyayatsah MP datang membawa rombongan ‘satu kampung’. Ia berbaur dengan sejumlah dosen, guru Universitas Mulia, SMK Airlangga, SMKTI, SMP Plus, SMK Kesehatan, TK/PAUD yang terlihat rukun dan sabar mengikuti rangkaian acara. Bahkan, dari Samarinda membuat surprise dengan menayangkan secara visual video testimony ucapan ultah kreatif yang dirangkai dengan kegiatan pemberian santunan ke panti asuhan. Video itu disimak serius H Hasjim dan istri. “Wah kreatif idenya,” kata Mundzir ikut menyaksikan pemutaran video itu.
Agung Sakti Pribadi yang duduk di kursi bagian depan ikut senyum. Tersirat rasa kebahagiaan dan bangga atas kerja tim PSDKU ini. Termasuk juga anak-anak H Hasjim dan menantu yang kehadirannya membuat suasana makin berwarna karena mengenakan dresscode balutan gamis yang optimis memadu-padankan dengan warna gedung Chengho, anggun, kuning dan terkena sinar mentari sore nan bening.
Acara ultah makin bermakna sedekah. Karena, H Hasjim berbagi rezeki dengan puluhan anak panti didamping anaknya Mulia Hayati Devianti yang juga Ketua Yayasan Airlangga Group. Bukan itu saja, undangan seluruhnya pun menikmati hidangan ada soto, gado-gado dan lainnya. Dan, di akhir acara ada pula pembagian doorprize untuk seluruh undangan. “Mantap panitianya, ini yang disebut ultah tapi berkah,” ujar sejumlah dosen yang hadir.
Akhirnya penulis ingin menyampaikan Selamat Ulang Tahun Pak Hasjim Mahmud, semoga amal ibadah yang ditorehkan selama ini dalam dunia pendidikan bermakna jariyah.
Karena, karakter lewat keteladanan itu mampu mengubah sikap dan pola pikir dan sudah jadi role model Airlangga Group. Pada gilirannya, keteladanan menjadi energi dahsyat mencetak kepribadian yang outputnya kesholehan pribadi dan sosial. Semoga pepatah bijak, Guru kencing berdiri, murid kencing berlari yang bermakna murid akan mencontoh perilaku gurunya dan Guru itu H Hasjim Mahmud lewat pendidikan karakter perilaku positif dapat terus aktif dan menjadi inspiratif. (sugito)