Catatan: Sugito*)
TINTAKALTIM.COM-Diawali di tahun 2022. H Nurlena Rahmad Mas’ud dilantik sang suami yang walikota menjadi Ketua Umum Forum Ekonomi Kreatif Balikpapan. Saat itulah gas pol dilakukan. Banyak event kreatif digelar yang ditandai dengan dihidupkan komunitas ekraf lewat penetapan sekretariat di Gedung Parkir Klandasan. Namanya Gedung Creative Centre.
Ragam talenta disatukan Nurlena. Ia dikenal sosok yang perfeksionis alias orang yang selalu menetapkan standar kinerja berkualitas. Jika kerja belum tuntas, maka ‘dikejar’ dan harus terealisasi. Kecil-kecil konkret (3K) diwujudkan, daripada bicara besar tapi 0.
Tapi sebenarnya, kerja Hj Nurlena sudah ‘tancap gas’ sejak 9 November 2021. Ia saat itu bicara sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Balikpapan. Memberi ultimatum tapi tetap low profile.
Ia mengaku, harus belajar kaitan ekraf dengan anak-anak milenial Balikpapan yang talentanya beragam. Memang, jika sektor ekraf ingin berkembang harus gerak cepat (gercep), maka rumusnya kata dia, harus tepat dan cepat
“Ayo satukan mimpi saya dan mimpi Pak Rahmad. Karena, mimpi-mimpi itu juga menjadi mimpi kalian dan yakinlah ekraf akan besar,” kata Hj Nurlena saat memimpin rapat di Gedung Parkir kala itu.
Di acara tersebut, saya juga ada di situ. Melihat spirit Hj Nurlena memuncak untuk membuat sektor ekraf tumbuh dan berkembang. Bahkan, Nurlena juga fokus pada program pengembangan kota-kabupaten (KaTa) Kreatif yang arahnya untuk menggali, memanfaatkan, menumbuhkembangkan ekonomi kreatif unggulan daerah serta membangun kesadaran dan komitmen seluruh pemangku kepentingan sehingga tercipta ekosistem pengembangan ekraf yang baik.
Saya sempat dipercaya untuk mengikuti workshop penetapan KaTa Kreatif . Memberikan presentasi kaitan Kota Balikpapan yang ditetapkan menjadi subsektor aplikasi dan game. Karena, Balikpapan mengarah pada smart city, aplikasi dan pengembangan game sangat menjadi kebutuhan tata kelola masyarakat pada pemerintah.
Dari data KaTa Balikpapan, omset subsektor aplikasi dan game ini mencapai Rp48 miliar per tahun. Di mana serapan tenaga kerjanya 7 persen lulusan perguruan tinggi dengan menumbuhkan 30 startup per tahun.
Itu KaTa kreatif, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pun sempat hadir di acara workshop KaTa Kreatif di Balikpapan. Dan saat itu, Balikpapan terpilih sebagai daerah uji petik penilaian mandiri kreatif Indonesia karena perkembangan digital di Kota Beriman ini dahsyat.
Menariknya, Sandiaga ikut main bareng (mabar) game Bunyu Play hasil karya gamers asal Balikpapan. Saat itulah Menparekraf memberi apresiasi Balikpapan. Sehingga, Walikotanya H Rahmad Mas’ud pun mendukung terhadap pengembangan pelaku bidang ekraf.
Nurlena dan Rahmad Mas’ud terus gas pol. Bagaimana inspirasi keduanya mampu membuat warga Balikpapan melakukan inovasi bidang ekraf dan pariwisata. Sampai ke kelurahan dan kecamatan.
Apalagi Nurlena tak hanya bergerak di sisi ekraf, ia juga berkecimpung lewat kapasitasnya Ketua Dekranasda dan Ketua Tim Penggerak PKK. Sehingga, membangun ekosistemnya sangat mudah. Ia gerakan potensi itu, tak heran ibu-ibu, anak muda dan warga pun ikut ‘mengglorifikasi’ ekraf untuk terus tumbuh termasuk membangun destinasi wisata dan menciptakan kreativitas ‘Hatinya PKK’.
Rahmad-Nurlena sadar, industri kreatif menjadi andalan karena pertumbuhan yang progresif dari tahun ke tahun. Kendati, duet pasangan harmonis ini sempat puyeng karena hantaman badai covid-19, tetapi bagaimana tetap eksis memompa dan melakukan stimulus agar UMKM bergerak dan pelaku sektor ekraf pun tidak tinggal diam dan berupaya memberontak melawan pandemi.
Guncangan besar yang dirasakan di awal pandemi pelan tapi pasti mulai teratasi. Berkat ‘tangan dingin’ keduanya didukung superteam dari multi-stakeholders termasuk tim Dinas Kesehatan Kota (DKK) di bawah kepemimpinan dr Andi Sri Juliarty, sektor pariwisata dan ekraf perlahan tumbuh dan mencoba kembali bersemi.
FULLY BOOKED
Sekarang, pertumbuhan kontraksi penyediaan akomodasi dan makan serta minum di hotel-hotel pun menggeliat. Akibat impilikasi tumbuhnya ekraf dan pariwisata. “Alhamdulillah, ini berkat dukungan Pemkot Balikpapan dan gerakan pariwisata ekraf-nya maju, sehingga tingkat hunian hotel (occupation rate) meningkat,” kata Ketua Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan H Soegianto SE
Soegianto menyebut, ekraf dan pariwisata pelan tapi pasti mulai tumbuh. Ini sangat linier dengan bisnis perhotelan dan restoran. Apalagi, Balikpapan ditopang jadi daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Implikasinya, rata-rata hotel fully booked atau kamar sudah dipesan penuh oleh tamu.
Kunci keberhasilan industri ekraf dan pariwisata itu adanya pergerakan orang. Sebab kata Soegianto, saat covid-19 melanda, pergerakan orang dibatasi maka industri perhotelan pun mati suri. Sekarang, kran pembatasan itu dibuka, sehingga industri perhotelan dan restoran menggeliat termasuk ekraf dan pariwisatanya.
“Makanya dampaknya juga pada event. Entah itu event pemerintahan yang juga korelasinya pada sektor pariwisata ekraf,” ujar Soegianto.
Dari data yang dimiliki Soegianto, tahun ini penciptaan lapangan kerja sangat luas dengan total ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif yang sudah mencapai 45 juta lapangan kerja di Indonesia
“Sekarang kita melihat Balikpapan juga menggeliat, Dinas Pariwisata Balikpapan pimpinan Bu Ratih pun memiliki calender of event yang eventnya beragam dari sport tourism, creative event dan musik seperti konser. Ini sangat berdampak pula bagi pendapatan asli daerah (PAD). Dan sektor perhotelan diuntungkan,” ungkap Soegianto yang juga Direktur Operasional 5 hotel milik Platinum Group di Balikpapan, Jogyakarta, Bali, Surabaya dan Jakarta ini.
EKRAF KECAMATAN
Dorongan duet Rahmad-Nurlena pun menggelora di anak muda. Ini digenjot di tiap-tiap kecamatan, seperti misalnya gelaran Spetakuler Utara Kreatif Fest Volume 1 di Bendali Wonorejo menampilkan produk unggulan di Kecamatan Balikpapan Utara seperti Cake SalaKilo, Peye Kepiting Kampoeng Timur, Wedang Dayak Graha Indah, Nastar JumioDapoer Rabbani dan lainnya serta penampilan fashion show nuansa batik.
Pentas ekraf di Balikpapan Utara ini, digawangi anak muda. Ia punya potensi dan spirit luar biasa yakni Achmad Toyib. Caleg dari daerah pemilihan utara ini terus berkreasi memberikan terbaik untuk warga di lingkungannya. Obsesinya, demi ekraf dan pariwisata tumbuh dan berkembang.
Kecamatan lainnya di Balikpapan Timur, ekraf dan pariwisata pun tumbuh. Lokasi yang punya wisata Pantai Manggar Segara Sari ini juga membuat event Baltim Creative Expo (BCE) 2023 yang menghadirkan puluhan tenant UMKM.
Selain itu, bidang ekraf dan pariwisata lainnya adalah peluncuran Sinergi Pemberdayaan Masyarakat Ekonomi Kreatif dalam Pengembangan Pariwisata (SI PERMATA) di Taman Bepakai yang membuat Bekapai sekarang seperti out door food centre yang jadi tempat penikmat kuliner warga termasuk wisatawan dari luar Kaltim.
Majunya ekraf dan pariwisata Balikpapan tak lepas pula kerja keras Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan dr Tjokordra Ratih Kusuma.
Ibu smart yang memang ‘keluarga pariwisata’ karena adiknya di Bali menjadi wagub ini, tak pernah berhenti menggelar event kreatif dan pariwisata di Balikpapan. Sehingga, Kota Balikpapan seolah tak pernah berhenti dengan event. Baik yang sifatnya in door maupun out door. Jempol juga deh buat Bu Ratih.
Belum lama ini, Ratih juga mendampingi Dianisa Ester Bassay, founder aplikasi Ciroes, dalam penilaian pemuda pelopor tingkat nasional 2023. Aplikasi marketplace Ciroes menghubungkan penjual dan pembeli sampah daur ulang dan bertransaksi dengan mudah cepat dan menguntungkan melalui satu platform
Dan akhirnya, Dianisa terpilih di ajang Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2023 oleh Kemenpar Ekraf yang penghargaannya diserahkan langsung Menpar Ekraf Sandiaga Uno. Klop, Walikotanya diganjar penghargaan oleh Menpar Ekraf dan warganya juga.
Diganjarnya penghargaan Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME dari Menteri Pariwisata dan Ekraf Sandiaga Uno sebagai Daerah Peduli Inovasi Ekonomi Kreatif dan Pengembangan Pariwisata di HUT ke-12 Kompas, bukan karena hanya seremonial.
Kompas melihat fakta-fakta lapangan. Karena, walikotanya Rahmad Mas’ud dan sang istri Nurlena selaku ketum ekraf serta didukung DPRD punya semangat mendorong misi mengembangkan pariwisata dan ekraf di Balikpapan.
Bahkan, Rahmad menilai, jika ekraf dan pariwisata sukses dan terus dirajut kemajuannya, berkat dukungan masyarakat Balikpapan juga. Karena pemerintah menggandeng multipihak yang unsurnya Academic, Business, Community, Government dan Media (ABCGM).
“Kita tidak boleh berhenti berkarya. Terimakasih warga kota. Ayo terus majukan kota lewat ekraf dan pariwisatanya. Karena implikasinya besar untuk pertumbuhan ekonomi,” pinta Walikota
Kerja-kerja Rahmad dan stafnya di Pemkot Balikpapan dan seluruh multistakeholderes ini, dilakukan saat dirinya baru ‘seumur jagung’ menjabat walikota. Baru 2 tahun yang tak bisa dibandingkan jika harus sudah 10 tahun atau menjabat di pemerintahan belasan tahun.
‘Lari kencangnya’ Rahmad Mas’ud dan superteamnya memajukan Kota Balikpapan terkadang tak lepas dari gunjingan negatif. Kendati yang dikerjakan untuk kebaikan bersama. Bagi Rahmad itu hal biasa karena eranya sudah digital.
“Kita anggap sebagai masukan. Tentu bukan fitnah pribadi. Asalkan mereka yang tak senang itu merasa bahagia, kita dapat pahala,” ujarnya seraya tersenyum.
Prinsipnya, bagi Rahmad, jabatan walikota yang diembannya akan terus dilakukan lewat amanah kerja-kerja positif. Berbuat baik saja terus.
“Saya teringat pesan Pak Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN. Katanya, seribu kali kita berbuat baik, pasti ada yang mencibirnya. Lalu bagaimana? Ya berbuat baik saja terus sampai kebaikan itu dirasaskan juga orang yang tidak senang dan menilainya tak baik. Itu akan jadi amal jariyah,” pungkasnya.
Selamat Pak Walikota dan terus berkarya untuk kepentingan anak bangsa Balikpapan. Semoga kerja semua pihak untuk memajukan Balikpapan akan dicatat jadi amal baik oleh Allah. Dan, Balikpapan: Kubangun, Kujaga dan Kubela serta Aman.**
*) Wk Ketua Media Online Indonesia Kaltim, Owner Tintakaltim.Com