TINTAKALTIM.COM-Krisis air bersih di sebagian pelanggan masih terus dicarikan solusinya hingga kini. Sebab, ada sejumlah warga yang belum menikmati air bersih itu. Kendati, Pemkot Balikpapan, Sekda dan Dinas Pekerjaan Umum terus melakukan langkah strategis.
Dalam pertemuan PTMB dengan Wakil Walikota (Wawali) Balikpapan Dr Bagus Susetyo, ada sejumlah fokus pembahasan penting di antaranya pengelolaan air dari Sungai Mahakam dan distribusi air dari Bendungan Sepaku Semoi serta mengaktifkan sumur-sumur lama yang tak berfungsi.
Dirut Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) Dr Yudhi Saharuddin menegaskan, saat ini telah dieavluasi kaitan Engineering Feasibility Study (EFS) untuk merumuskan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang pengelolaan air bersih dan penyediaan air baku.

“Jangka pendeknya mengaktifkan kembali sumur-sumur lama. Dan ada usulan satu sumur baru di wilayah Balikpapan Barat dan Balikpapan Timur,” kata Yudhi menjelaskan program jangka pendek itu.
Dua sumur yang diaktifkan itu ada di kawasan Gunung Tembak Balikpapan Timur dan Kampung Baru. Untuk sumur di Gunung Tembak dulu ditutup karena Bendungan Teritip aktif. Sekarang diaktifkan lagi karena pertumbuhan pelanggan meningkat cukup tinggi.
“Sebenarnya debitnya kecil tapi masih bisa dimanfaatkan untuk didistribusikan ke masyarakat,” kata Yudhi.
Jika mengacu pada jangka panjng, tentu mengandalkan Bendungan Sepaku Semoi yang saat ini masih EFS dan diperkirakan bisa beroperasi di tahun 2028.
“Makanya, saya mohon maaf kaitan sambungan baru yang sempat dihentikan. Jika air bakunya meningkat tentu yang masuk daftar tunggu (waiting list) diutamakan,” kata Yudhi.
Diakui Yudhi, banyak yang bertanya mengapa sambungan rumah (SR) yang baru tak dibuka. Sebab, saat ini ada sekitar 14 ribu sambungan baru dan baru terlayani 10 ribu SR. “PTMB tidak tinggal diam, terus berupaya semaksimal mungkin. Sekarang ini kita semua berlari bagaimana mendapatkan air baku,” jelas Yudhi. (gt)