TINTAKALTIM.COM-Mobil listrik atau transportasi yang mendukung zero emission (emisi nol) akan diujicoba via Terminal Tipe A Batu Ampar yang dikelola Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Provinsi Kaltim menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Rencana itu akan dilakukan dari hasil audiensi tim dari Kalista Nusa Armada (KNA) yang bergerak di bidang electric mobility dengan Kepala BPTD Kaltim Dr Muiz Thohir ST MT di ruang rapat BPTD Kaltim, Rabu (25/10/2023)
Dalam audiensi itu, manajemen Sinar Jaya yang saat ini sudah melayani transportasi subsidi menuju IKN dari Terminal Batu Ampar menggunakan bus diesel juga hadir. Selain itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPTD Kaltim Dailamianus S Sos MAP, Kasi Sarana dan Angkutan Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan Wisnu Herlambang AMd LLAJ Sap MM.
Jajaran manajemen Kalista dalam audiensi itu memaparkan rencana kerja mereka. Khususnya keberadaan bus listrik ke IKN. Baik dari sisi perencanaan, penyediaan infrastruktur berupa charging station dan perawatan ke depan.
“Kita akan melakukan mapping atau pemetaan serta survei Kamis (26/10/2023) dengan melintas jalur dari Terminal Batu Ampar, Rumah Jabatan Bupati Penajam Paser Utara (PPU) hingga di pool milik Sinar Jaya kawasan Kariangau. Dari situ secara teknis dapat kita rencanakan ke depannya,” kata Yoga Adiwinarto tim Kalisa usai presentasi di depan manajemen BPTD Kaltim.
Kalista merupakan perusahaan di bawah bendera Indika Energy Group, perusahaan yang bergerak di bidang tambang, oil & gas serta penyediaan infrastruktur termasuk power plant ini, akan mendatangkan mobil listriknya yang mengusung brand Kalista pada akhir November 2023.
“Kita setelah melakukan survei teknis dengan melihat juga sejumlah hal seperti gradian (derajat kemiringan) dan topografi wilayah, maka minggu pertama Desember 2023 kendaraan diujicobakan,” kata Yoga.
Kalista yang hadir untuk memberikan solusi implementasi bus listrik kata Yoga, memiliki support system dari seluruh industri untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik di angkutan umum.
Dukungan itu kata Yoga seperti memiliki beberapa OEM Bus untuk penyediaan produk kategori bus besar, bus sedang dan bus kecil juga penyediaan atau dukungan setelah penjualan.
“Untuk menuju IKN, kita akan trial produk charger sekitar 200 Kw agar keandalan operasional dapat terpenuhi. Karena, nanti kendaraannya merek Hyundai dengan kapasitas 19 seat,” tambah Yoga.
Dalam presentasi itu, Kalista kata Yoga juga menjelaskan mengapa bus listrik harus digunakan menuju IKN. Selain dari biaya energi juga perawatannya lebih mudah dan emisi gas buangnya juga membantu di dalam polusi.
“Kala biaya energi yang bisa dihemat nyaris 71 persen dibandingkan jenis energi lainnya. Makanya, Kalista mendukung program mobil listrik IKN ini,” ungkap Yoga
Tetapi katanya, proses penerapan awal bus listrik ada sejumlah tahapan. Persiapannya perlu analisa teknis untuk pemilihan rute, lokasi charging station dan analisa biaya.
Dan persiapan ujicoba itu, untuk armada nanti disediakan oleh Kalista selama 1 bulan untuk menguji kehandalan kendaraan, baterai dan rute. Termasuk diperlukan memorandum of understanding (MoU) dengan BPTD Kaltim.
“Nanti Sinar Jaya menyiapkan pengemudinya dan Kalista memberikan pelatihan dan pengenalan produk kepada pengemudi. Tapi semua ini sifatnya masih ujicoba menuju IKN sambil melihat kelayakan hasil survei,” kata Yoga.
MENDUKUNG
Sementara itu, Muiz Thohir mengatakan sangat mendukung rencana ujicoba bus listrik menuju IKN dari Balikpapan.
“Sejauh ini kan baru ada rencana bagaimana kendaraan listrik itu diberlakukan. Nah, karena Kalista hadir dan siap melakukan survei serta penyediaan bus, maka ini sangat positif dan harus dicoba,” kata Muiz.
Dikatakan Muiz, apapun alasannya ke depan kendaraan listrik diperlukan. Karena, ini juga mendukung konektivitas menuju IKN di mana desain mobil listrik juga dilakukan di sekitar IKN.
“Untuk gradian kita menunggu analisa dari Kalista. Saya pikir memungkinkan untuk kendaraan listrik menuju IKN. Apalagi emisi gas buang rendah,” ungkap Muiz Thohir.
Hal senada juga disampaikan Wisnu dan Dailamianus bahwa ke depan kendaraan listrik tidak dapat dibendung lagi. “Kalista ini hadir untuk melakukan ujicoba. Sebab, juga sudah berkoordinasi dengan Ditjen Hubdat Kemenhub. Karena, lokus kegiatannya di Balikpapan, maka kita persilakan untuk melakukan kajian dan ujicoba itu,” ungkap Wisnu Herlambang yang dibenarkan Dailimanus atau biasa disapa Pak Dai. (gt)