TINTAKALTIM.COM-Proyek pembangunan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau biasa disebut Jembatan Timbang (JT) di kawasan kilometer 36 Samboja Kelurahan Sungai Merdeka Kutai Kartanegara (Kukar) dilakukan monitoring evaluasi (monev) untuk pekerjaan finishing sehingga bisa segera dioperasikan
Monev dilakukan langsung Kepala BPTD Kaltim Dr Muiz Thohir ST MT bersama Kasi Sarana dan Angkutan Jalan Sungai, Danau dan Penyeberangan Wisnu Herlambang AMd LLAJ SAP MM serta staf Iwan dan Anggoro yang secara maraton berkeliling seluruh kawasan proyek pembangunan pada Rabu (15/11/2023).
Didampingi kontraktor pelaksana dan konsultan, Muiz dan Wisnu menyisir satu per satu proses pembangunan yang menuju tahap akhir itu. “Apa saja yang kurang pekerjaannya sehingga bisa dievaluasi,” tanya Muiz kepada kontraktor.
Dari penjelasan kontraktor, pekerjaan tinggal menyisakan pembangunan bronjong atau kotak yang diisi dengan batu beton yang berfungsi untuk pembatas dan penahan lingkungan proyek. “Jadi bronjong ini segera dikerjakan. Dan lokasinya bagian ujung,” kata kontraktor.
Sontak Muiz dan Wisnu meminta ditunjukkan lokasi bronjong. Dari penjelasan, ternyata bronjong itu jika dipasang akan menimbulkan masalah sosial (social case). Sebab, jalur itu akan ditutup total sebagai akses jalan masyarakat.
Dari penjelasan kontraktor dan konsultan, Muiz dan Wisnu minta agar pekerjaan bronjong dievaluasi demi kenyamanan ke depan. “Kita ini bukan sekadar membangun proyek. Tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan masyarakat. Tolong bisa nggak dikaji lagi pekerjaannya,” pinta Muiz.
Bahkan Wisnu menyebutkan, secara legal aspek sebenarnya proyek UPPKB Samboja clear and clean. Karena, alas haknya berupa sertifikat jelas. Sehingga, tidak masalah. Tetapi, jika bronjong tetap dibangun yang dikhawatirkan menimbulkan ekses sosial lainnya.
Proyek UPPKB yang masuk dalam lingkup satuan kerja BPTD Kaltim dan merupakan proyek dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini, tinggal menyelesaikan pekerjaan taman, pemasangan jembatan timbang hingga area space parkir serta pemasangan Penerangan Jalan Umum (JPU). “Silakan diselesaikan dengan baik dan benar. Sebab, proyek ini harus dioperasionalisasikan karena alas haknya tak masalah, sebab domain dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) sudah terdaftar bersetifikat dan memiliki legitimasi,” ujar Wisnu
Dalam monev itu, usulan pertimbangan pembangunan bronjong ke depan bisa dialihkan untuk mempercantik taman bagian depan atau kelengkapan lainnya misalnya Air Condition (AC) di mes pegawai yang juga dalam tahap pekerjaan. Dan kontraktor menyanggupinya.
Muiz secara intens tak hanya berhenti di bagian rencana pembangunan bronjong. Tetapi juga berkeliling melihat lokasi gedung UPPKB dan kelengkapannya. Bahkan, sempat juga menyinggung kaitan energi listrik yang ternyata menggunakan solar cell.
“Nanti agar regulatif kebijakannya, bisa dikoordinasikan dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) M Yusri. Sehingga, semua berjalan lancar dan maksimal,” pinta Muiz Thohir.
Proses monev selain melihat lokasi bronjong, Muiz dan Wisnu juga melihat kondisi pembangunan gedung UPPKB. Dari jembatan timbang yang dipasang dan nanti terintegrasi dengan Jembatan Timbang Online (JTO). “Bagaimana perangkatnya siap semua toh. Penting sebelum operisional, karena nanti kendaraan yang melakukan penimbangan agak mudah terlayani dan secara ontime dapat melihat hasil penimbangan,” pinta Wisnu yang dijawab kontraktor untuk perangkat sedang disiapkan dan dirakit agar mendukung JTO.
Muiz dan Wisnu juga mendiskusikan kaitan perlengkapan mes pegawai juga termasuk pelistrikan seperti solar cell yang akan digunakan sebagai penerangan di lokasi UPPKB Samboja. Juga mengecek pembangunan jembatan timbang yang terbuat dari sejumlah komponen seperti lantai plat dan pondasi betonnya.
“Materialnya sudah masuk spec keamanan ya, karena ini akan jangka panjang dipergunakan. Tolong diperhatikan seksama,” pinta Muiz dan Wisnu. (gt)