TINTAKALTIM.COM-Ketua Harian Partai Golkar H Andi Arif Agung SH meminta maaf kepada kader, simpatisan partai yang ingin vaksin dosis kedua sempat bertanya-tanya, apakah tetap dilakukan Minggu (24/10/2021) atau tidak.
“Saya mendengar ada peserta dosis 1 banyak yang bertanya, karena dosis kedua juga penting. Ini karena sempat terganggu oleh stock vaksin,” kata Andi singkat.

Stock vaksin itu sebenarnya sudah ready atau siap. Hanya, harus digunakan pihak lain. Partai Golkar lebih menitikberatkan kegiatan vaksinasi lainnya dulu karena jadwal dosis kedua baru digelar 24 Oktober 2021.
“Alhamdulillah, berkat dukungan Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME yang segera meminta agar vaksin dosis 2 tetap digelar, semuanya tuntas. Sekali lagi, kami minta maaf,” ujar Andi Arif.

Dosis kedua dianggap penting. Tetapi, warga ada yang ingin tetap digelar 24 Oktober 2021, kalapun harus ditunda tidak masalah. Sebab, di beberapa daerah kaitan stock vaksin ini juga di dosis kedua banyak terjadi bahkan mengalami penundaan.
“Koordinasi maksimal kami lakukan bersama walikota. Dan, Pak Wali minta tetap digelar dosis kedua pada Minggu 24 Oktober. Stock vaksin itu tertahan sejenak dan akhirnya ada,” urai Andi Arif Agung.

Andi Arif berterimakasih kepada warga yang sudah ikut vaksin dosis kedua khususnya kader Partai Golkar. Karena, tanggung jawab meningkatkan kekebalan kelompok juga bagian dari kerja partai.
“Selama proses vaksinasi baik gelombang 1 dan 2 semuanya lancar. Warga ikut aturan prokes dengan baik. Bahkan, tidak terjadi kerumunan,” kata Andi yang melakukan pemantauan hingga tuntasnya kegiatan vaksinasi gelombang 2.
Menurut Andi, warga yang gagal vaksin juga ada. Itu karena mengalami hipertensi dan penyakit lainnya yang menurut dokter harus ditunda. Proses penundaan itu terjadi juga ada yang bukan penyakit misalnya dosis vaksin habis atau karena peserta baru terinfeksi vaksin.
“Kalau tidak sehat memang nakes tak mau melakukan vaksinasi. Itu syarat mutlak. Tetapi, kader Partai Golkar rata-rata divaksin dosis kedua,” ujarnya.
Berdasarkan pesan Wali Kota Balikpapan, Andi Arif juga mengingatkan agar di lingkungan masing-masing tetap menjaga prokes seperti menggunakan masker dan tetap mencuci tangan menggunakan sabun.
“Memang Balikpapan sudah level 2. Tapi jangan anggap sepele. Ayo terus hidup sehat dan menjaga prokes bentuk protokol untuk sehat,” pungkas Andi.
JANGAN MERASA KEBAL
Pernyataan tetap menjaga prokes juga disampaikan dr Fahmi Zawawi M Kes. Ia menyebutkan, warga yang sudah vaksin jangan langsung melakukan euphoria. “Prokes harus tetap dijaga, karena vaksinasi bukan solusi mutlak. Karena masih banyak yang belum vaksin warga Balikpapan,” kata dr Fahmi.

Menurutnya, euphoria berlebihan dan setelah vaksin lalu tidak patuh 3M, apalagi melepas masker itu berbahaya. Prokes tetap dijalankan secara ketat. Jangan sampai merasa kebal dan kebal. “Kalau diabaikan, bisa-bisa terjadi lonjakan yang terkena positif,” ujar dr Fahmi.
Ia mengurai, pemerintah sudah menerapkan aplikasi peduli-lindungi. Itu untuk memantau dan mengetahui apakah seseorang sudah menerima vaksin covid-19 atau belum. Melakukan pelacakan kasus, hingga mengontrol pelaksaan prokes.
“Fungsinya sebenarnya screening, apakah sudah divaksin atau belum. Dan sekarang Kota Balikpapan level 2. Dan Balikpapan kan belum level 1,” jelas Fahmi.
Ia menjelaskan, jika Kota Balikpapan level 1 itu beraparti menunjukkan jumlah kasus positif covid-19 kurang dari 20 orang per 100 ribu penduduk per minggu. Rawat inap di rumah kurang dari 5 orang per 100 ribu penduduk per minggu dan angka kematian hanya 1 orang per 100 ribu penduduk di daerah tersebut.
“Semoga program vaksinasi Partai Golkar itu mengarah ke sana semua. Kita berdoa corona segerea sirna dan dapat melakukan aktivitas normal kembali,” pungkas dr Fahmi. (gt)